Jakarta - Seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim) bernama Norman menjadi korban penganiayaan dan penusukan oleh seorang pemulung.
Menurutnya insiden penganiayaan dan penusukan anggota Satpol PP itu terjadi pada Kamis (15/12/2022).
"Adanya laporan penganiayaan terhadap anggota Satpol PP di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Jaktim," katanya kepada wartawan, Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Agung mengatakan kronologi penganiayaan dan penusukan itu bermula dari korban yang sedang melakukan patroli bersama Seorang temannya di kawasan Cijantung.
Kemudian korban dan saksi melihat pelaku yang merupakan pemulung sedang duduk di pinggir jalan sambil membawa karung.
"Kemudian saksi dan korban turun dari motor dengan menghampiri pelaku dan menegur untuk tak berada duduk pinggir jalan di atas drainase. Tiba-tiba pelaku langsung berdiri dan marah meminta korban dan saksi untuk pergi dari lokasi," katanya.
Tak lama, korban dan temannya itu pun kembali menegur pelaku untuk tak duduk di atas drainase. Saat itu pula, pelaku yang telah marah mengeluarkan sebilah pisau dan langsung melayangkan tusukan kepada korban.
"Tiba-tiba pelaku berdiri lalu mengeluarkan pisau yang berada di pinggang sebelah kanan sambil mengayunkan pisau tersebut. Melihat pelaku memegang pisau lalu saksi dan korban mundur menjauhi pelaku di seberang jalan dan berusaha menghubungi Dinas Sosial," kata Agung.
"Belum sempat menghubungi Dinsos pelaku tiba-tiba menghampiri korban dan saksi di seberang jalan sambil marah-marah dan meludah serta menyerang korban. Selanjutnya korban berusaha membela diri dengan mengambil balok kayu yang berada di pinggir jalan dan berusaha menjatuhkan pisau yang berada di tangan pelaku menggunakan balok kayu. Akan tetapi pelaku tetap berontak dan pisau yang di bawa pelaku sempat mengenai pada lengan kiri bagian belakang dan punggung kiri bagian belakang korban," sambungnya.
Adapun saat ini pihak kepolisian mengaku telah menangkap pelaku penganiayaan dan penusukan tersebut.
"Pelaku sudah ditangkap," katanya. (raa/ade)
Load more