tvOnenews.com - Masih ingat kasus pembunuhan yang merenggut tiga (3) nyawa di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022) lalu.
Kasus pembunuhan sadis itu menewaskan seorang lelaki paruh baya, Abbas Ashar (58) dan istrinya Heri Iryani (54), dengan posisi terkapar di kamar mandi.
Begitu pula pada putrinya, bernama Dhea Cahirunnisa (24) yang juga tewas diracun dengan sianida oleh adik kandungnya, Dhio Daffa Swadilla (22).
Kejadian itu pun menyita perhatian, karena tiga orang sekaligus tewas dalam satu rumah. Maka dari itu, pihak kepolisian pun melakukan olah TKP.
"Sedangkan, pihak saudara korban bersedia jasad korban untuk dilakukan autopsi. Nah di sini la ada kejanggalan dari anak kedua korban, di mana kami menduga yang bersangkutan adalah pelakunya," kata Plt. Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, seperti yang dilansir dari tvone, Minggu (18/12/2022).
Bahkan kecurigaan polisi semakin kuat, sehingga anak kedua korban bernama Dhio Daffa Swadilla ditetapkan ditetapkan jadi tersangka, karena diduga telah meracuni ketiga korban.
Namun sebelumnya diketahui, Dhio Daffa terbukti sempat ingin melakukan pembunuhan orang tua dan kakak kandungnya. Namun saat itu rencananya gagal untuk meracuni.
"Berdasarkan pengembangan informasi dan juga pengembangan kasus ini, ternyata Dhio telah melakukan dua kali percobaan pembunuhan. Di mana percobaan pertama tidak berhasil, pada hari Rabu (23/11/2022)," kata Plt Kapolres Magelang.
Kolase Foto Dhio dan TKP Pembunuhan di Magelang.
"Pada saat itu Dhio yang bersangkutan membeli arsenik dengan cara online, dan dibeli serta sudah direncanakan pada hari Selasa (15/11/2022) dan juga pada hari Kamis (17/11/2022) yang bersangkutan (Dhio Daffa) belanja zat kimia tersebut secara online yang dicampurkan dalam minuman es Dawet," sambungnya menuturkan.
Di samping itu, saat ditanya tim tvone, apa alasan Dhio Daffa meracuni ayah, ibu dan kakak kandungnya. Dia akui, karena dia (Dhio) sakit hati yang sudah lama.
"Karena sakit hati sudah lama, orang tua telah menagih investasi yang telah saya janjikan, sakit hati yang saya alami sejak SMA. Awal SMA itu saya sudah dibedakan di dalam keluarga, dari mulai perihal sepele maupun yang lainnya," kata Dhio Daffa kepada tvone.
Bahkan, dia mengaku saat curhat kepada kedua orang tuanya pun tidak direspon dengan baik dibandingkan kakak kandungnya.
"Setiap pagi itu kan, biasa lah dibuat teh, tetapi yang dibuatkan itu bertiga, ayah ibu dan kakak aja, terus habis itu pada hari Senin 28 November itu niat saya mencampuri kalium cm ke minuman masing-masing," akuinya.
Kolase Foto Dhio Daffa dan Saudaranya.
Kemudian, disinggung soal reaksi korban setelah meneguk minuman yang telah dicampur racun. Dia katakan, yang pertama ibu terlebih dahulu alami muntah di kamar mandi.
"Lalu kedua bapak muntah juga di kamar mandi lain, kemudian ketika saya dekat kamar mandi bapak, itu mbak bangkit dari tempat tidurnya dan mengatakan mau muntah, dan ke kamar mandi juga, dan kedengaran suara benturan dan jatuh," katanya.
Selanjutnya, bagaimana reaksinya ketika melihat ketiga korban terkapar? dia mengakui dirinya melepon pacaranya dan art dan yang datang pertama itu art.
"Lalu membantu membopong dari kamar mandi ke kamar mandi ke tempat tidur terdekat. Lalu setelah itu pakde saya datang dan membawa bapak saya ke rumah sakit kemudian ibu dan mbak saya," katanya.
Tak hanya sakit hati saja sebagai alasan Dhio Daffa membunuh kedua orang tua dan kakak kandungnya. Dia membunuh kedua orang tua dan kakaknya karena sering ditagih hasil investasi oleh orang tuanya.
Sebab, Dhio sudah memakai uang sebesar Rp 400 juta orang tuanya untuk berinvestasi. Namun alasan investasi itu adalah akal-akalan Dhio semata.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan ayah dan ibu serta kakak kandung atau satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah, masih menyita perhatian publik. Pasalnya, pelaku dari pembunuhan tersebut diduga merupakan anak kandungnya sendiri, bernama Dhio Daffa Swadilla (22).
Dhio Daffa Swadilla diduga tega membunuh ayah dan ibu kandungnya, Abbas Ashar (58), Heri Iryani (54) dan kakak kandungnya Dhea Cahirunnisa (24) dengan cara meracuni.
Hal ini diungkapkan oleh Kabib Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy kepada awak media, seperti yang dilansir dari tvone.
Bahkan, dia menyebutkan motif pelaku, Dhio Daffa membunuh kedua orang tua dan kakak kandungnya, dikarenakan sakit hati dan sering diperlakukan tidak adil.
“Orang tua terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun, kebutuhan rumah tangga cukup tinggi karena orang tua terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga butuh biaya pengobatan, sedangkan anak pertama (korban perempuan) tidak diberikan beban untuk menanggung semua kebutuhan. Namun yang diberi beban anak kedua yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka,”sebut Pelaksana Tugas Kapolresta Magelang, AKBP M. Sajarod Zakun.
Namun, motif itu malah dibantah oleh kerabat dekat korban atau keluarga korban. Bahkan, kakak korban pembunuhan itu, Sukoco blak-blakan membongkar kebohongan Dhio Daffa.
Dia katakan, bahwa apa yang dikatakan Dhio Daffa adalah kebohongan melainkan tidak benar.
"Bahwa apa yanag dikatakan Dhio Daffa dalam pemeriksaan kepolisian adalah tidak benar soal dhio membunuh karena sakit hati, lantaran merasa dibebani untuk mencukupi kebutuhan keluarga," kata kakak korban, Sukoco kepada tvone, Rabu (30/11/2022). (aag)
Load more