Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah kesaksian dari anak buah Ferdy Sambo mengungkap bahwa terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu punya sifat buruk sejak masih menjadi polisi, apa itu?
Pada kesaksiannya saat itu, Aryanto menyebut bahwa Ferdy Sambo memang terkenal tempramen.
Saat itu, kuasa hukum terdakwa Obstruction of Justice, Irfan Widyanto berkesempatan menanyakan tentang sifat tempremen Ferdy Sambo itu pada Aryanto.
Adapun Aryanto, disebut sudah cukup lama bekerja dengan Ferdy Sambo, yakni selama enam tahun.
"Kalau ada masalah yang tidak sesuai, pasti dimarahi," kata Aryanto.
"Tempramental berarti Pak Ferdy Sambo?" tanya kuasa hukum Irfan Widyanto.
"Iya," jawab Aryanto.
Sama Persis dengan Kesaksian Adzan Romer
Sebelumnya, mantan ajudan Ferdy Sambo itu juga pernah bicara secara blak-blakan bahwa dirinya kerap bergonta-ganti jawaban ketika diminta bersaksi.
Adzan Romer menyebut bahwa keterangannya yang berubah-ubah selama ini karena takut pada Ferdy Sambo.
"Apa yang menyebabkan saudara memberikan keterangan berubah-ubah?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada Ferdy Sambo dilansir dari kanal YouTube tvOne.
“Karena awalnya kami masih takut memberikan kejujuran,” terang Adzan Romer yang sempat menjabat sebagai ajudan Ferdy Sambo tersebut.
Jaksa Penuntut Umum terus mencecar kepada siapa Adzan Romer takut untuk memberikan kejujuran.
“Iya Pak. Takut sama Bapak, Pak,” jawab Adzan Romer sembari menunduk ke bawah.
“Bapak siapa?” tanya Jaksa Penuntut Umum kemudian.
“Pak Sambo, Pak,” ujar Adzan Romer.
Brigadir J Todongkan Senjata ke Foto Ferdy Sambo?
Sebelumnya, Adzan Romer juga pernah mengatakan hal yang mengejutkan. Dirinya berkata bahwa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pernah menodongkan senjata ke arah foto Ferdy Sambo.
Hal itu disampaikan oleh Adzan Romer saat bersaksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan terdakwa Putri Candrawathi dalam lanjutan sidang pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022) kemarin.
Namun, terkait kejadian yang terjadi sebelum Brigadir J ditembak itu, Adzan tidak menjelaskan secara rinci kapan waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Mulanya, kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri, Rasamala Aritonang menanyakan perihal berita acara pemeriksaan (BAP) Adzan Romer.
Dalam BAP milik Romer, sempat disebutkan Brigadir Yosua pernah mengarahkan senjata ke arah foto Sambo.
"Saya sempat baca, pernah ada satu situasi saudara Yosua mengisi senjata dan mengarahkan ke foto itu (Ferdy Sambo), bagaimana?" tanya Rasamala kepada Romer.
Romer tidak mengungkap secara jelas kapan Brigadir Yosua mengarahkan senjata ke foto Sambo.
Ia hanya menyebut, peristiwa itu terjadi ketika dia tengah berada di sebuah posko bersama Bharada Sadam.
"Saat itu, saya berada di posko bersama Sadam. Kemudian, almarhum Yosua main ke posko dan ngobrol-ngobrol. Saya sama Sadam sedang membersihkan senjata dan almarhum Yosua langsung mencoba senjatanya," ungkap Romer.
"Setelah itu dikokang senjatanya sama almarhum dan dilepas itu magazinnya. Kemudian dia (Brigadir Yosua) mengarahkan senjata ke arah foto Bapak Ferdy Sambo," sambungnya.
Melihat tindakan Yosua yang mengarahkan senjata, kemudian Romer menegur. Ia meminta agar Yosua tidak main-main dengan senjata.
"Adik jangan main-main senjata itu ada isinya," kata Romer yang menirukan nasihatnya itu ke Yosua.
Namun, saat itu teguran Romer tidak dihiraukan oleh Yosua.
Teguran itu hanya direspons dengan santai dan Yosua hanya menyatakan bahwa dirinya paham akan senjata.
"Tenang saja Bang, saya juga paham senjata," ujar Yosua, sebagaimana yang ditirukan Adzan Romer. (abs)
Load more