Tangerang Selatan, Banten - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan mendalami dugaan pencemaran lingkungan di aliran Sungai Cisadane yang diduga berasal dari aktivitas industri di kawasan Serpong.
"Sesuai informasi yang saya dapat warna merah yang dibuang adalah sisa pewarna makanan dari pabrik sosis," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Dinas LH Tangsel, Budi, Senin.
Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah sumber air merah yang dibuang ke Sungai Cisadane itu, benar-benar pewarna makanan. "Namun untuk pastinya apakah benar-benar pewarna makanan atau bukan, masih nunggu hasil analisa laboratorium," terang dia.
Budi menjelaskan, jika benar limbah yang dibuang dari lokasi usaha yang diperiksa itu adalah sisa pewarna makanan, maka sebenarnya kata Budi, air di Sungai Cisadane tidak tercemar.
"Masih nunggu hasil analisa laboratorium, kalo memang pewarna makanan sih engga mencemari lingkungan. Bukan limbah pabrik," ucap dia.
Selain menunggu hasil analisa laboratorium, pihak DLH Tangsel, juga akan mempelajari lebih jauh dampak dari pencemaran akibat residu limbah pengolahan makanan itu. "Masih dipelajari dulu sejauh mana dampaknya. Harus dilihat sejauh mana dampaknya," kata Budi.
Sebelumnya, Warga Kota Tangsel dihebohkan dengan penampakan air Sungai Cisadane berwarna merah seperti darah. Hal itu pertama kali ditemukan oleh warga yang tengah memancing di sepadan Sungai Cisadane.
Penemuan mengejutkan itu, lalu direkam oleh salah seorang warga dan akhirnya viral di media sosial setelah diunggah berbagai akun Instagram. Salah satunya diunggah oleh akun @infotangsel.co.
Dalam unggahan itu, dinarasikan bahwa air Sungai Cisadane tercemar limbah berwarna merah. "Kali Cisadane dekat jembatan Serpong tercemar dengan limbah berwarna merah," tulis akun tersebut. (Milhan wahyudi/ito)
Load more