Bogor - Jawa Barat Pemerintah Kota Bogor hari ini (4/9/21) memulai proses pelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) pasca setahun lebih para siswa bersekolah secara daring. Ada sebanyak seratus lima belas SMA dan SMK yang menggelar PTM dengan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam proses belajar mengajar, pihak sekolah membatasi jumlah murid di dalam kelas. Namun, tidak semua sekolah menerapkan hal yang sama. Sebanyak 44 SMP Negeri dan 27 SMP Swasta masih belum melakukan PTM secara menyeluruh, karena masih dalam proses verifikasi dan tahap ujicoba oleh satgas covid Kota Bogor.
Disisi lain pemkot menyatakan masih khawatir saat mengetahui bahwa sebagian murid masih menggunakan angkutan umum untuk berangkat ke sekolah. Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Bogor, Dedi A Rachiem saat meninjau PTM di SMPN 1 Bogor. "Minimal Saya yakin juga anak-anak (siswa) sudah divaksin, orang tuanya juga sudah divaksin, rumah juga insya Allah aman. Nah, ada beberapa anak yang ke sekolah itu naik angkutan umum...jangan sampai rumah steril, sekolah steril tapi di tengah-tengah ini (angkutan umum) rawan" Ujar Dedi.
Salah satu siswi bernama Lody mengaku senang bisa kembali belajar di sekolah setelah setahun bersekolah secara daring. "iya, senang. Jadi di sini kan, ketemu sama teman-teman juga ya" ungkapnya. Lody juga mengaku lebih mudah belajar jika di sekolah. "Kalau di sekolah lebih ngerti materinya" ungkap Lody.
Dengan angka infeksi covid-19 yang sudah terkendali, pihak sekolah dituntut untuk menjaga proses PTM ini agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus covid, utamanya di sekolah.
(Eko Hadi/ fis)
Load more