Jakarta, tvOnenews.com - Sosok pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mempertanyakan dugaan pemerkosaan yang disebut-sebut dialami Putri Candrawathi dengan menuduh sang ajudan, Yosua Hutabarat sebagai pelakunya, Kamis (22/12/2022).
"Kalau pelecehan itu kan tidak dikehendaki oleh korban, maka Putri Candrawathi karena tidak menghendaki, maka dia bisa berteriak, 'Tolong, aaa, hei kamu kurang ajar' seperti itu, maka itu kemungkinan bisa didengar oleh Kuat Maruf atau Susi, yang saat itu ada di rumah Magelang, tetapi ini tidak ada teriakan," kata Kamaruddin Simanjuntak, Selasa (13/12/2022).
Pada kesempatan berbicara tentang dugaan pelecehan yang disebut dialami Putri Candrawathi bersama Uya Kuya itu, Kamaruddin Simanjuntak juga menyentil pengacara Febri Diansyah yang menyebut bahwa istri Ferdy Sambo itu saat kejadian disebut setengah pingsan.
"Setengah pingsan itu seperti apa sih? Kan harus ada definisi, apakah pusar ke bawahnya pingsan, atau pusar ke atas pingsan. Atau dari muka sebelah kiri hidup, dan muka sebelah kanan pingsan. Saat itu, pengacara Ricky Rizal menyebutnya justru pingsan ya, bukan setengah pingsan," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, jika kasus tersebut masuk pasal 285 KUHP (kasus pemerkosaan), maka pakaian atau celana dari Putri Candrawathi harus diperiksa.
"Katanya dia (Putri Candrawathi) diperkosa lalu jadi pingsan, pertanyaannya siapa yang memakaikan kembali celana atau baju PC? apakah Kuat Maruf, atau Susi? nah inilah tugas hakim untuk bertanya, termasuk tugas dari pengacara Richard Eliezer (Bharada E), kalau benar PC diperkosa lalu pingsan atau tadi setengah pingsan," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak pun menanyakan soal pakaian Putri Candrawathi diperiksa atau tidak jika benar PC mengaku diperkosa oleh Brigadir J.
"Apakah baju atau celananya itu telah disita menjadi barang bukti atau tidak? Lalu apakah bajunya atau kancingnya ada yang copot atau tidak? Karena kalau diperkosa dia pasti meronta-ronta atau mungkin mencakar (melakukan perlawanan) si pemerkosanya, karena kalau tidak melawan, berarti dia suka (suka sama suka) bergitu," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Sependapat
Aktivis Irma Hutabarat sebelumnya sempat angkat bicara terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, dan juga sosok Putri Candrawathi yang beberapa waktu lalu mengaku bahwa dia diperkosa oleh sang ajudan, Yosua, Minggu (18/12/2022).
Di hadapan artis dan presenter Uya Kuya, Irma Hutabarat yang menjadi bintang tamu di podcast Uya Kuya TV itu tertarik untuk berbicara terkait pengakuan terdakwa Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa oleh Yosua atau Brigadir J.
Adapun Irma Hutabarat di hadapan Uya Kuya menyinggung soal Putri Candrawathi yang mengaku trauma 'akibat' diperkosa Brigadir J.
Menurut Irma, pengakuan Putri Candrawathi soal mengalami pelecehan seksual (mengaku diperkosa) yang dilakukan Brigadir J jadi rancu.
"Begini, kita balik ke cerita waktu kemarin kesaksian Ferdy Sambo. Saya melihat di mana empati, dan amarah seorang suami. Kan pada waktu diceritakan, itu kan, kenapa tidak lapor polisi? katanya dilarang sama istri, kenapa tidak dibawa ke dokter? dilarang, lalu kenapa tidak ditangkap atau diamankan? dilarang juga, jadi semua dilarang. Ketika ditanya, dibilangnya aman. Artinya apa? tidak ada trauma," kata Irma Hutabarat, Senin (12/12/2022).
Kemudian, kata Irma Hutabarat, keterangan Putri Candrawathi soal mengaku sudah tenang kepada sang suami, Ferdy Sambo itu disebutnya ngawur.
Menurut Irma Hutabarat, pengakuan Putri Candrawathi soal diperkosa Brigadir J disebutnya bertolak belakang.
"Sebagai seorang suami, istri kamu cerita dia diperkosa terus ngaku sudah tenang. Ini dari empati seorang suami ya, lalu tidak boleh menghubungi ajudan lalu masih satu atap. Menurut saya ini sangat aneh. Kalau dari sisi saya sebagai perempuan, saya tidak akan sudi seatap (dengan pelaku pemerkosa)," kata Irma Hutabarat.
Tak hanya itu, menurut Irma Hutabarat, Putri Candrawathi yang saat itu mengaku telah diperkosa kepada sang suami, Ferdy Sambo pun disebutnya sangat aneh, apalagi saat istri mantan Kadiv Propam itu sempat menyinggung soal dia sudah tenang, padahal mengaku telah dilecehkan secara seksual.
"Dari sisi istri, ketika Putri Candrawathi bilang di sini sudah tenang, sudah aman, itu selesai, berarti tidak ada pemerkosaan, tidak ada pelecehan seksual, dan tidak ada trauma. Kalau PC trauma, dihandle segera sesaat setelah kejadian. Ini aneh, kejadian 7 Juli, bilang traumanya bulan Desember, di ruang sidang, itu omong kosong dan tidak masuk akal," kata Irma Hutabarat.
Selain menguliti kejanggalan pengakuan Putri Candrawathi, Irma Hutabarat pun mempertanyakan empati Ferdy Sambo yang dianggap kurang terhadap sang istri, andai benar istrinya itu diperkosa.
"Tidak ada empati sama sekali. Ferdy Sambo ditanya siapa yang ada di Duren Tiga bersama Putri Candrawathi, jawabannya tidak tahu. Lalu, setelah PC ngadu, Ferdy Sambo sempat main badminton. Jadi tidak ada empati, tidak ada amarah, karena tidak ada kejadian itu (Putri Candrawathi diperkosa Brigadir J)," kata Irma. (abs)
Load more