LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Bharada Richard Eliezer di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Sumber :
  • Sumber : Muhammad Bagas / Tim tvOne

Saksi Ahli Beberkan Kondisi Psikologi Bharada E saat Diperintah Detik-Detik Tembak Brigadir J

Sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir kembali digelar. Saksi Ahli beberkan kondisi Psikologi Bharada E saat diperintah detik-detik tembak Brigadir J, 22/12

Kamis, 22 Desember 2022 - 11:49 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir kembali digelar. Saksi Ahli beberkan kondisi Psikologi Bharada E saat diperintah detik-detik tembak Brigadir J, Kamis 22/12/2022

Sidang Ferdy Sambo Cs hari ini, Rabu (20/12/2022), kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) untuk menguak misteri kasus kematian Brigadir J. Terbaru, saksi ahli beberkan kondisi Psikologi Bharada E saat diperintah detik-detik tembak Brigadir J.

Adapun para terdakwa yang disidang antara lain Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. 

Pantauan tim tvOnenews.com di lapangan, pada agenda sidang hari Rabu (21/12/2022) Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menghadirkan saksi ahli hukum pidana dan saksi ahli psikologi forensik

Baca Juga :

Bharada Richard Eliezer. (ist)

Adapun saksi yang dihadirkan, yakni ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti Effendi Saragih dan ahli psikologi forensik sekaligus Ketua Apsifor Reni Kusumowardani.

Terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E merasa ketakutan dan emosinya memuncak saat menerima perintah dari Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022 lalu.

Hal itu terungkap lewat kesaksian dari Ahli Psikologi Forensik, Reni Kusumowardhani. Reni dihadirkan menjadi saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Rabu 21 Desember 2022.

Pada awalnya, tim penasihat hukum Bharada E bertanya ke Reni terkait analisis psikologi kejiwaan kliennya saat Ferdy Sambo memerintahkan untuk menembak Brigadir Yosua. Sebab, dalam kesaksiannya, Bharada E mengaku pikirannya kacau dan takut ditembak jika tak menuruti perintah eks Kadiv Propam Polri tersebut.

"Jadi, ada kondisi kebatinan yang membuat dia takut, pertanyaan kami, bagaimana kondisi psikologi terhadap kejiwaan Bharada E pada detik-detik sebelum terjadinya penembakan yang dilakukan terhadap Yosua, khususnya ketika saudara FS perintahkan dia dengan kata-kata 'woy kau tembak cepat, cepat kau tembak' itu bagaimana kondisi psikologis dia, mohon dijelaskan," kata penasihat Hukum Bharada E yang melansir dari VIVA.

"Kondisi psikologis saat itu diakuinya dalam keadaan ketakutan oleh saudara Richard Eliezer. Di dalam kondisi ketakutan itu ada satu kondisi emosi yang memuncak, nah kalau kita bicara pada emosi, emosi itu bisa mengarahkan perilaku seseorang. Reaksi emosional di otak dapat mengaktivasi daerah otak lain untuk mulai aktivitas perilaku," ucap Reni.

Rasa takut itu, kata Reni, juga diperkuat dengan ciri kepribadian Bharada E yang cenderung mematuhi pemilik otoritas. Menurut Reni, sikap patuh yang dimiliki Bharada E ini efeknya merusak.

"Dalm hal ini padan kondisi Richard, ketakutan yang luar biasa namun ciri kepribadiannya yang belum matang, keputusan perilakunya mematuhi. Ini yang disebut sebagai obedience destruktif, jadi ada kepatuhan yang efeknya memang merusak," ucapnya.

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E. (ist)

Lebih lanjut, Penasihat Hukum Bharada E kemudian bertanya apakah kliennya itu bisa dikatakan sebagai korban. Sebab, menurutnya, Bharada E telah kena mental buntut kemarahan Ferdy Sambo yang berimbas pada perintah penembakan.

"Istilah sekarang kan Bharada E bisa dibilang kena mental dari kemarahan FS yang seorang jenderal ketika itu, kemarin ahli kriminolog menjelaskan bahwa Bharada E masuk dalam kategori korban atau victim, bagaimana menurut perspektif psikologi?" tanya penasihat hukum Bharada E. 

"Dalam relasi kuasa, memang dia bisa menjadi korban. Namun kalau bicara soal proses psikologis ada keinginan bebas yang menjadi milik dari masing-masing orang. Makanya saya sampaikan ada perbedaan respons Ricky yang lebih stabil dan Richard yang kondisi emosinya tidak lebih stabil. Ada keinginan bebas saat seseorang mengambil keputusan baik menuruti atau tidak, saat itu ada kontrol emosi. Itu semua tergantung pada tipologi kepribadian dari masing-masing korban, jika ditanya situasi itu menakutkan, membingungkan, sehingga mendorong orang untuk patuh, bisa iya, bisa tidak," jawab Reni.

Ferdy Sambo saat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (TvOne/Muhammad Bagas)

"Berarti faktor perintah dari atasan lebih tinggi itu yang membuat Richard terkondisikan tidak bisa menolak meskipun melawan hukum?," tanya penasihat hukum Bharada E kembali.

"Betul, jadi ada kepatuhan yang tinggi kemudian ada satu motivasi diiringi keinginan bisa berkembang dalam karirnya dan saat itu sosok yang memberi perintah atasannya. Itu mempengaruhi otak emosi dan rasional, otak rasionalnya dikalahkan ketakutan sehingga ketakutan itu yang lebih menonjol," kata Reni. (ind)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Pj. Gubernur Teguh Tinjau Dua TPS, Pastikan Kesiapan Pilkada Serentak Berjalan Tanpa Kendala

Pj. Gubernur Teguh Tinjau Dua TPS, Pastikan Kesiapan Pilkada Serentak Berjalan Tanpa Kendala

Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan jajaran Forkopimda DKI Jakarta meninjau TPS di Asrama Brimob K.S. Tubun, Jakarta Barat, dan TPS di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/11).
Jelang Masa Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024, Satgas Anti Money Politik Dapati Teuma Dugaan Pelanggaran

Jelang Masa Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024, Satgas Anti Money Politik Dapati Teuma Dugaan Pelanggaran

Masa pencoblosan kontestasi Pilkada Jakarta 2024 tinggal menghitung jam dalam pelaksanaannya.
PNM Raih Penghargaan Appreciated Diversity Inclusivity ESG Report di Ajang ESG Appreciation Night

PNM Raih Penghargaan Appreciated Diversity Inclusivity ESG Report di Ajang ESG Appreciation Night

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih penghargaan “Appreciated Diversity Inclusivity ESG Report” dalam ajang Investor Daily ESG Appreciation Night yang berlangsung di Hotel Westin, Jakarta.
Menko Pangan Zulkifli Hasan Sebut Stok Beras Nasional Capai Puncaknya dalam 5 Tahun

Menko Pangan Zulkifli Hasan Sebut Stok Beras Nasional Capai Puncaknya dalam 5 Tahun

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa stok beras nasional capai puncak tertinggi selama 5 tahun kebelakang.
MPR Minta Masyarakat Laporkan Paslon yang Lakukan Politik Uang di Pilkada 2024

MPR Minta Masyarakat Laporkan Paslon yang Lakukan Politik Uang di Pilkada 2024

“Calon kepala daerah di Pilkada bisa dikalahkan karena ada money politics ya. Itu harus dilaporkan,” tegas Eddy di Gedung DPR Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024)
IDEAS Sebut Gaji 74 Persen Guru Honorer di Bawah UMK: Ada yang Kurang dari Rp500 Ribu

IDEAS Sebut Gaji 74 Persen Guru Honorer di Bawah UMK: Ada yang Kurang dari Rp500 Ribu

Berdasarkan riset Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS), sebanyak 74 persen guru honorer bergaji di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Trending
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Dua Pekan Berlalu, Pelatih Jepang Tiba-tiba Ungkit Kemenangan atas Timnas Indonesia: Sebenarnya, Kami Sangat Menderita karena...

Dua Pekan Berlalu, Pelatih Jepang Tiba-tiba Ungkit Kemenangan atas Timnas Indonesia: Sebenarnya, Kami Sangat Menderita karena...

Walaupun sudah berlalu dua minggu lepas, pelatih Jepang Hajime Moriyasu tiba-tiba mengungkit kemenangan atas Timnas Indonesia di Jakarta kepada media setempat.
Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini seret keponakan Megawati Soekarnoputri, Alwin Jabarti Kiemas. Ini profilnya!
Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Media Vietnam memberikan reaksi usai mendengar Asnawi Mangkualam menyebut Timnas Indonesia kini lebih mudah mengalahkan Golden Star karena diperkuat banyak pemain naturalisasi.
Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surah Ini agar Rezeki Mengalir Deras dan Keinginan Cepat Tercapai Kata Ustaz Adi Hidayat

Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surah Ini agar Rezeki Mengalir Deras dan Keinginan Cepat Tercapai Kata Ustaz Adi Hidayat

Mulai sekarang shalat dhuha baca surah ini agar rezeki mengalir deras dan keinginan cepat tercapai kata Ustaz Adi Hidayat, bukan surah Ad-Dhuha, ternyata...
Suara Hati Pelatih Red Sparks soal Kunjungannya ke Indonesia, Akhirnya Jujur Bilang Kalau Saat Itu Dia Sangat...

Suara Hati Pelatih Red Sparks soal Kunjungannya ke Indonesia, Akhirnya Jujur Bilang Kalau Saat Itu Dia Sangat...

Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, akhirnya menceritakan momen saat dirinya dan tim menyambangi Indonesia setelah berakhirnya kompetisi Liga Voli Korea musim lalu.
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Selengkapnya
Viral