Oleh sebab itu, kata Martin, peristiwa yang terjadi tanggal 7 Juli 2022 itu lebih kepada upaya (rayuan) yang dilakukan Putri Candrawathi kepada Brigadir J, namun berujung penolakan.
Selain itu, Martin juga mempertanyakan soal Putri Candrawathi yang mengaku dibanting sebanyak tiga kali oleh Brigadir J.
Hal tersebut, kata Martin, tidak masuk akal.
"Kenapa saya bilang demikian? yang pertama, profile, yang ketiga tidak ada visum, dan ini yang ketiga ngeri lo. Saya meskipun advokat, tapi saya juga pemerhati Mixed Martial Arts (MMA). Itu orang kalau sudah dibanting tiga kali, pasti ada dampaknya. Minimal ada gejalanya, misal jalannya agak pengkor, atau punggungnya agak bungkuk, ini enggak ada ya, lebam-lebam pun enggak ada, jadi stop omong kosong itu (diperkosa dan dibanting tiga kali)," kata Martin.
Sementara itu, Martin juga menyinggung soal kemungkinan ada wanita idaman lain di rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi,
Adapun Brigadir J disebutnya kemungkinan sebagai 'alat' balas dendam bagi Putri Candrawathi kepada Ferdy Sambo.
"Ketiga pergi ke Magelang dalam keadaan kesepian, mungkin karena dilihat Putri Candrawathi Brigadir J baik, sehingga dia (PC) punya pikiran, 'jangan-jangan dia naksir sama saya'. Dicobalah, ternyata asumsi atau persepsi Brigadir J itu beda buksan seperti yang dibayangkan Putri," kata Martin.
Hal itulah, kata dia, yang membuat Putri Candrawathi kemungkinan kesal karena mendapat penolakan dari Brigadir J.
Load more