Surabaya, 8/6 – Beredar sebuah video pengendara bermotor menjebol pagar di sekitar Jembatan Suramadu sisi Surabaya diduga untuk menghindari penyekatan dan swab massal yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Video tersebut saat ini viral di media sosial.
Dalam video berdurasi pendek tersebut terlihat beberapa orang yang mengendarai sepeda motor menjebol pagar taman yang berada di sisi Jembatan Suramadu. Kemudian mereka melewati pagar besi yang jaraknya sekitar 300 meter dari pos penyekatan dan tes usap massal. Video yang direkam warga pada hari Minggu (6/6) ini pun menuai berbagai komentar.
Saat lokasi tersebut didatangi, Selasa, beberapa petugas tengah memeriksa kondisi pagar. Pembatas yang terbuat dari besi itu sudah setengah terlepas dan beberapa bagiannya sudah tidak utuh.
Namun Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKP Eko Wibowo mengatakan pagar yang ada di video viral tersebut sudah ada yang rusak karena digunakan warga sekitar Suramadu sebagai jalan pintas.
"Sebenarnya itu jalan dari masyarakat sekitar yang dari wilayah timur atau barat. Warga desa itu kalau antardesa jadi tidak berputar terlalu jauh,” kata Eko.
Eko menyatakan saat itu pihaknya melakukan diskresi karena kondisi jalan yang macet dan kendaraan berjejal-jejalan. Petugas pun mengarahkan mereka melewati pagar untuk mengurai kemacetan.
“Pada hari pertama, hari Minggu kemarin, itu terjadi penumpukan kendaraan roda dua baik dari Bangkalan itu sangat membludak sekali jadi berdesak-desakan makanya itu ada yang belok kiri. Kita inisiatif memecah mereka jangan sampai sebelum diperiksa sudah berkumpul dengan kerumunan kendaraan. Di situ pun dijaga oleh petugas,” tambah Eko.
Sebelumnya, sekitar 2.600 pengendara kendaraan bermotor baik roda empat dan dua di Jembatan Suramadu arah ke Kota Surabaya, Jatim, menjalani rapid test antigen secara massal sejak Minggu (6/6) hingga Senin dini hari.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin mengatakan ada 83 dari 2.600 pengendara tersebut yang dinyatakan positif usai menjalani rapid antigen.
"Kemudian 83 orang itu dilakukan swab test PCR dan hasilnya 24 orang positif," katanya.
Eri menjelaskan, bagi pengendara yang hasil swab PCR-nya positif, mereka kemudian dirujuk ke rumah sakit lapangan yang telah disiapkan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sedangkan bagi pengendara yang hasil swab PCR-nya belum keluar, maka untuk sementara mereka dirujuk ke Asrama Haji Sukolilo untuk dilakukan isolasi.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengatakan, rencananya penyekatan dan pemeriksaan di Jembatan Suramadu akan berlangsung selama 12 hari ke depan. (act/sandi/ant)
Load more