Jakarta – Sebelum meninggal dunia ternyata budayawan Betawi Ridwan Saidi sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.
Dalam unggahan di akun Twitter pribadinya tersebut Fadli Zon mengungkap bahwa ia mendapatkan informasi mengenai Ridwan Saidi dari anak-anak sang budayawan. Ketika dilarikan ke rumah sakit, Ridwan Saidi dikabarkan dalam kondisi koma.
Fadli Zon bahkan sempat menjenguk Ridwan Saidi di RSPI Bintaro ketika budayawan Betawi tersebut sedang menjalani perawatan intensif.
Potret Ridwan Saidi semasa hidup (Tangkapan layar akun Youtube Fadli Zon Official)
Meninggalnya Ridwan Saidi tentu menjadi pukulan yang berat bagi banyak orang, tidak terkecuali Fadli Zon. Pasalnya, bagi politisi Gerindra tersebut Ridwan Saidi bukan sekadar senior dalam politik. Ia juga menjadi teman diskusi yang baik menurut Fadli Zon.
Ridwan Saidi di mata Fadli Zon
Bagi Fadli Zon ternyata Ridwan Saidi bukan sekadar sejawat dalam berpolitik. Ia dianggap oleh Fadli Zon sebagai seorang kawan diskusi karena memiliki pengetahuan yang luas.
“Selamat jalan Bg Ridwan Saidi … Innalillahi wainnailaihi raajiun. Kabar dr putra-putri beliau Bang Ridwan Saidi telah wafat pagi ini jam 08.35 WIB di RSPI Bintaro. Insya Allah husnul khotimah. Bang RS seorg teman diskusi yg luar biasa, wawasan n pengalamannya luas. al Fatihah,” tulis Fadli Zon dalam akun Twitternya.
Bukan hanya unggahan yang mengabarkan Ridwan Saidi meninggal itu saja, Fadli Zon bahkan sempat membuat statement khusus untuk Ridwan Saidi. Ia mengungkapkan bahwa Ridwan Saidi telah dikenalnya sejak 30 tahun yang lalu.
Baginya sosok Ridwan Saidi merupakan tokoh politisi, pemikir, sastrawan dan budayawan. Meninggalnya Ridwan Saidi memberikan pukulan telak bagi Fadli Zon sebagai teman diskusinya.
“Turut berduka cita wafatnya B Ridwan Saidi, politisi kawakan, pemikir, penulis, sastrawan, budayawan. Sy kenal lebih dr 30 thn lalu. Ribuan koleksi buku kuno n seratusan piringan hitamnya sdh terintegrasi di @FadliZonLibrary sejak 2009. Merasa kehilangan tokoh hebat ini,” ungkap Fadli Zon di Twitternya.
Profil Ridwan Saidi
Nama Ridwan Saidi bukan hal baru di telinga masyarakat, khususnya pecinta sejarah Betawi. Pasalnya, Ridwan Saidi kerap diundang di berbagai acara untuk membicarakan mengenai sejarah Betawi.
Diketahui Ridwan memiliki 5 orang anak dan sempat menjadi anggota DPR RI. Lahir di Jakarta 2 Juli 1942, Ridwan Saidi merupakan anak keempat dari empat bersaudara pasangan Abdurrahim dan Muhaya.
Dirinya telah menikah dengan orang wanita kelahiran Minang bernama Yahma Wisnani, pada tahun 1977. Dari pernikahannya dengan Yahma, Ridwan Saidi dikaruniai 5 orang anak yakni Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi, Rifat Najmi, Ferhat Afkar, dan Shahin Maulana.
Bukan sembarangan, Ridwan Saidi diketahui merupakan alumnus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia pada tahun 1976. Ia aktif dalam beragam organisasi ketika masih menyandang status sebagai seorang mahasiswa.
Diketahui saat berkuliah Ridwan aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta menjadi Ketua Umum PBHMI periode 1974-1976. Ridwan bahkan pernah mengenyam pendidikan di Universitas Padjadjaran di Fakultas Publisistik. Namun ia tidak menamatkan perkualiahannya tersebut.
Semasa hidup, Ridwan Saidi pernah menjabat sebagai anggota DPR. Ia dicalonkan oleh partai PPP pada tahun 1977. Namun pasca menjabat sebagai anggota DPR pada tahun 1987, Ridwan Saidi diketahui absen dari dunia perpolitikan nasional.
Setelah masa-masa perjuangan Ridwan Saidi di kursi parlemen, ia diketahui memfokuskan diri mengamati masalah-masalah kebudayaan Betawi. Namun ia terjun kembali di dunia perpolitikan pada tahun 1995-2003.
Kala itu, Ridwan saidi mendirikan Partai Masyumi Baru (PMB) di mana ia lantas menjabat sebagai ketua umumnya. Selain bergerak di bidang politik, Ridwan Saidi juga melahirkan karya-karya legendaris berupa buku.
Hingga kini ia diketahui telah menuliskan 15 judul buku yang sebagian besarnya berisi tentang sejarah Betawi. Berikut ini judul karya milik Ridwan Saidi:
1. Golkar Pasca Pemilu 1992.
2. Anak Betawi Diburu Intel Yahudi, 1996.
3. Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya, 1997.
4. Sekitar Tuntutan Rakyat Kembali ke UUD 1945, 2006.
5. Status Piagam Jakarta: Tinjauan Hukum dan Sejarah, 2009.
6. Aku HMI: Narasi Ridwan Saidi, 2015.
7. Golok Wa Item: Sejarah Power System Sunda Kalapa, 2015.
8. Khazanah Tatar Sunda: Tinjauan Historis, 2016.
9. Si Manalagi: Narasi Epos Betawi, 2016.
10. Facta Documenta Jakarta, 2016.
11. Sejarah Tangerang Selatan, 2016.
12. Kampungku Kemayoran, 2017.
13. Palmera: Fakta kekerabatan Purba Indonesia, 2017.
14. Langkah Bersejarah Dahlan Abdullah, 2018.
15. Rekonstruksi Sejarah Indonesia, 2018. (Lsn)
Load more