Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Jokowi kembali menggulirkan wacana akan melakukan reshuffle sejumlah menteri pada akhir tahun 2022. Reshuffle itu disebut akan menyasar dua menteri dari Partai NasDem.
Isu ini santer dibahas di media sosial. Salah satunya media sosial Twitter. Akun Twitter @opposite090192 menyebut rencana reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan pada Rabu Pon, yaitu tanggal 28 Desember 2022.
"Lusa Rabu Pon. Kabarnya, Jokowi akan tekan tombol off menteri NasDem," cuit akun Twitter @opposite090192, Senin (26/12/2022).
Menanggapi wacana tersebut, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Presiden Jokowi sebaiknya hati-hati dalam melakukan reshuffle menteri.
Pihaknya berharap reshuffle itu tidak bersangkutan dengan politik atau hanya karena Ketua Umum NasDem Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
"Harapan agar reshuffle ini jika benar-benar terjadi bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan langkah politis semata, yang tak berdampak apa-apa bagi nasib rakyat banyak yang kesusahan sejak pandemi," ujar Herzaky saat dihubungi, Senin (26/12/2022).
Lebih lanjut, dia juga menyindir menteri Presiden Jokowi yang turut berkampanye bukan fokus bekerja.
"Waktu bekerja tinggal dua tahun. Rakyat tentu berharap kinerja kabinet ini semakin membaik dan para menterinya Presiden Jokowi fokus memulihkan kondisi negeri. Bukan malah bergenit-genit ria memanfaatkan jabatan untuk kampanye," kata Herzaky.
Diketahui, menteri yang selama ini masuk dalam radar capres dan cawapres parpol adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah mendeklarasikan bersedia maju capres 2024 dari Partai Gerindra.
Kedua, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum PAN yang masuk daftar rekomendasi capres PAN.
Ketiga, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Dia masuk radar capres PPP. Sandiaga juga berkali-kali menyatakan bersedia kembali mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir yang masuk radar capres-cawapres dari PAN dan PPP.
Lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang didukung Partai Golkar maju capres.
Djarot Minta Menteri LHK dan Menteri Pertanian Dievaluasi
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Presiden Jokowi perlu mengevaluasi para menterinya menjelang masa jabatannya berakhir.
"Apalagi menjelang berakhir masa jabatan presiden. Sehingga, program-program yang sudah dicanangkan oleh Pak Jokowi itu betul-betul bisa tercapai. Sudah waktunya dievaluasi," kata Djarot di Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Menurut dia, salah satu kementerian yang harus dievaluasi adalah Kementerian Pertanian. Dia mengkritik Menteri Syahrul Yasin Limpo terkait masalah impor beras.
"Saya termasuk yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar-gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras ketika harganya naik. Justru seharusnya pemerintah intervensi dong. Jangan sampai pada saat musim panen raya dan harganya baik, kemudian dihajar sama beras impor. Yang sakit petani," ungkapnya.
Tak hanya itu, Djarot juga menyebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya ikut dievaluasi. Diketahui, dua menteri itu berasal dari Partai NasDem.
"Mentan dievaluasi, Menteri Kehutanan dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi. Supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," tandasnya. (saa/nsi)
Load more