Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengungkapkan narapidana yang terkurung dalam lapas paling banyak terjerat kasus narkotika. Bahkan hal unik terjadi di salah satu lapas Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala BNN RI, Komjen. Pol. Petrus Reinhard Golose, menyatakan 80 persen lapas di NTB, dihuni oleh pelaku narkotika.
"Waktu kunjungan saya ke NTB, saya banyak melihat 80 persen pengguna di LP (Laporan Polisi) itu yang menghuni adalah dari kasus narkotika," kata dia, usai konferensi pers, di Kantor Pusat BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Kamis (29/12/2022).
Kemudian ada hal yang menarik perhatian Petrus, yakni peran perempuan yang bertugas sebagai kurir narkotika mendominasi.
"Yang lebih menarik lagi dari keseluruhan penghuni itu yang menjadi kurir itu adalah perempuan, jadi banyak kecenderungan juga di perempuan. Ini sama nilainya atau berbanding lurus pada waktu kita melakukan checking prevalensi," jelasnya.
Lantaran banyaknya peran perempuan yang bertugas sebagai kurir narkotika, ini menjadi tugas dan tanggung jawab BNN untuk menindaklanjuti.
Untuk itu, mewakili pihaknya, Petrus mengaku tengah berupaya mencari jalan keluar dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa dampak dari narkotika ini sangat luar biasa.
"Lantaran banyak sekali perempuan yang terlibat untuk narkotika menjadi kurir, ini tantangan kita untuk memperbaiki, untuk melakukan disemilasi informasi kepada masyarakat," ujar dia.
"Kita akan terus mengembangkan cara-cara kita, bahwa melakukan peredaran gelap narkotika itu berbahaya, bukan hanya bagi dia mendapat hukuman, dan sebagainya. Tetapi juga bagi masyarakat Indonesia," pungkas dia. (agr/ree)
Load more