Jakarta, tvOnenews.com - BPBD Provinsi DKI Jakarta mencatat sepanjang tahun 2022 (hingga tanggal 30 Desember), telah terjadi sebanyak 1.409 kejadian bencana di Provinsi DKI Jakarta.
Kejadian bencana kebakaran pada gedung dan permukiman menjadi jenis bencana tertinggi yang terjadi sepanjang tahun 2022, di mana yang terbanyak terjadi pada bulan Agustus (71 kejadian) karena masih berada dalam musim kemarau.
BPBD Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi telah melakukan perhitungan perkiraan nilai kerusakan dan kerugian pasca bencana kebakaran selama tahun 2022.
“Didapati hasil perhitungan perkiraan jumlah kerugian pasca kebakaran di sektor pemukiman selama tahun 2022 ditaksir mencapai angka Rp130.664.015.650,” kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan pada Sabtu (31/12/2022).
Adapun untuk kejadian banjir yang tertinggi terjadi pada bulan Oktober (19 kejadian), begitu pula untuk kejadian jalan tergenang (62 kejadian).
Hal ini disebabkan karena pada bulan Oktober menjadi waktu peralihan dari musim kemarau menjadi musim penghujan.
Sementara, untuk kejadian bencana angin kencang tertinggi terjadi pada bulan maret sebanyak 5 kejadian, berbanding lurus dengan kejadian pohon tumbang yang tertinggi terjadi pada bulan maret sebanyak 133 kejadian.
Sepanjang tahun 2022, BPBD Provinsi DKI Jakarta juga turut terlibat dalam misi kemanusiaan membantu masyarakat daerah lain yang tertimpa bencana, dengan mengirimkan Satgas Kolaborasi Penanganan Bencana untuk kejadian gempa bumi di Kab. Pasaman Barat (Sumbar), Kab. Pandeglang (Banten), dan Kab. Cianjur (Jabar) serta erupsi awan panas guguran di Gunung Semeru Kab. Lumajang (Jatim).
Kalak BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji berpesan agar masyarakat dapat mewaspadai seluruh potensi bencana yang ada di Jakarta.
“Dengan berkaca pada kejadian bencana di tahun 2022, saya berpesan bagi masyarakat untuk Kenali Ancamannya dan Kurangi Risikonya”, ujar Isnawa.
Ia pun mengucapkan apresiasi terhadap kolaborasi unsur pentahelix melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
“Saya berterima kasih atas kerja sama dan kolaborasi yang terjalin di dalam FPRB selama tahun 2022, baik dari segi sumber daya manusia, logistik, dan dukungan lainnya. Kiranya ini menjadi ikhtiar bersama dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Tangguh Bencana”, pungkas Isnawa. (aag)
Load more