Serang, tvOnenews.com - Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) Kepolisian Daerah ( Polda) Banten mengimbau warga pesisir agar mewaspadai guna menghindari letusan gunung api yang terletak di Perairan Selatan Sunda. tersebut
Himbauan yang dikeluarkan Polda Banten, setelah menerima surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM bahwa telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada Kamis (5/01) pukul 00.13 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Selain itu, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Bahkan, sebelumnya Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Rabu (04/01) pukul 15.00 WIB sebanyak dua kali letusan dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 3.000 meter dari atas puncak dan erupsi terekam di alat seismogram dengan amplitudo maksimum 65 milimeter dengan berdurasi selama 1 menit 37 detik.
Letusan gunung berapi di Perairan Selat Sunda itu juga terjadi pada pukul 14.10 WIB di hari yang sama dengan ketinggian abu 100 meter.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif,” kata Shinto.
Sementara itu, sejumlah nelayan Teluk Labuan Pandeglang mengatakan bahwa mereka saat ini tetap melakukan tangkapan ikan ke Perairan Selat Sunda, namun tidak mendekati kawasan GAK.
Sebab, saat ini GAK tengah mengalami batuk-batuk atau erupsi, sehingga membahayakan jika mendekati gunung merapi itu.
"Kami sudah biasa mencari tangkapan ikan di Selat Sunda, tetapi tidak mendekati GAK, terlebih mengeluarkan letusan asap berwarna putih kelabu," kata Dudung (45), seorang nelayan Teluk Labuan Pandeglang. (ant/mii)
Load more