Untuk posisi teratas masih diduduki PDP dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Gerindra sebesar 13,5 persen.
Kedua partai yang sama-sama penyangga koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu tetap memimpin sepanjang 2022.
Pada urutan berikutnya Golkar dan PKB bersaing ketat memperebutkan posisi tiga besar. PKB mencatatkan elektabilitas 8,0 persen, menggeser Golkar ke peringkat keempat, disusul Demokrat 5,7 persen, PSI 5,5 persen, dan PKS 4,8 persen.
Mengenai koalisi yang sudah terbentuk, Golkar cenderung stabil dan memiliki posisi tawar kuat dalam memimpin pembentukan koalisi.
Hal itu dapat dilihat dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar relatif solid dan tidak mengalami gejolak berarti.
Sebaliknya, Achmad menilai koalisi Gerindra dan PKB belakangan mulai terancam pecah karena PKB juga berambisi agar Muhaimin Iskandar diusung sebagai capres dan membuka kemungkinan bergabung dengan NasDem.
"Meskipun solid, namun lamanya keputusan Golkar maupun KIB mengumumkan pasangan capres-cawapres berdampak elektoral pada turunnya elektabilitas. Terlebih lagi elektabilitas Airlangga Hartarto masih tergolong rendah," jelasnya.
Load more