Jombang, Jawa Timur - Menjelang muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung Desember mendatang, KH Said Aqil Siraj Ketua Umum PBNU, berziarah ke makam tiga pendiri NU di Jombang. Said Aqil menolak, jika ziarah tersebut sebagai upaya mencari dukungan.
"Kalau diminta ya saya harus maju kalau nggak ya nggak," tegas Kyai Said usai ziarah makam KH Bisri Syamsuri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar.
Ketika disinggung apakah ziarah mkam para pendiri NU yang dilakukan, ada kaitannya dengan pencalonannya, Said membantah.
"Sama sekali tidak. Itu cuman ziarah biasa. Ziarah kubur itu memang prinsip saya setiap memasuki daerah-daerah, saya pasti ziarah ke makam para ulama. Apalagi terhadap makam pendiri NU. Tebuireng, Denanyar, Tambakberas, saya harus ziarahi," beber Kang Said.
Mengenai persiapan muktamar, Ketua Umum PBNU menjelaskan, pihaknya telah siap. Namun apakah dalam pelaksanaannya nanti berlangsung secara tatap muka atau virtual, masih menunggu rekomendasi Satgas Penanganan Covid-19.
Sementara itu Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdus Salam Sohib, yang mendampingi Kang Said berziarah, mengaku belum punya nama yang digadang-gadang untuk dicalonkan sebagai Ketua Umum PBNU.
"Alhamdulillah karena konsoldasinya jalan terus, kita di Jawa Timur akan membawa satu suara berangkat ke Lampung. Jawa Timur berangkat ke Lampung satu barisan. Untuk masalah pencalonan kita belum bersikap. Siapa yang akan diperjuangkan maju sebagai calon Ketua Umum PBNU," ujar KH Abdus Salam.
Mengenai sosok KH Said Aqil Siraj, Kyai Abdus Salam menjelaskan, secara pribadi mengakui KH Said Aqil Siraj intelektualnya luar biasa. Perjuangkan keaswajaan juga luar biasa.
"Tetapi semua dinamika kan harus kita kelola dengan baik. Karena tujuan kita PBNU secara organisasi dan secara kinerja harus lebih produktif dan akselerasinya juga lebih cepat," tambah Abdus Salam. (Umar Sanusi/rey)
Load more