Garut, Jawa Barat - Kasus baiat puluhan anak dibawah umur oleh Negara Islam Indonesia (NII) di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat, membuat mantan anggota NII era 80-an, Asep Arsad Al Sadad buka suara. Dirinya mengaku NII yang melakukan perekrutan dan baiat di Garut dan di wilayah Tanah Air saat ini, merupakan NII Komandemen Wilayah 9 (KW). Ia menilai rekrutmen dan baiat anak dibawah umur adalah siasat mencari dana dan memiskinkan keluarga korban.
Berikut wawancara tvonenews.com dengan Asep Arsad Al Sadad hari Jumat (8/10).
tvonenews.com (t): Untuk kasus yang di Garut seperti apa?
Asep Arsad Al Sadad (A): Penggalangan dana itu betul ada, tapi untuk cara rincinya saya kurang paham untuk yang sekarang, ini merupakan ekses rezim masa lalu ya, ini kelompok NII Komandemen Wilayah (kw 9) untuk menghancurkan NII yang asli. Jadi ajarannya untuk menghancurkan sehingga setiap diluar kelompoknya dianggap musuh, sehingga terjadi pembangkangan terhadap orang tua.
t: Ajarannya seperti apa?
A: Apa pun boleh dilakukan, seperti mencuri menipu sekaligus membangkang orang tuanya. Jadi pembangkangan itu merupakan ekses ajaran yang sesat. Padahal dalam Islam siapapun orang tua kita harus tetap hormat
t: Apakah NII selalu menganggap Pemerintah Thogut?
A: Setiap NII menganggap Pemerintah NKRI thogut kan namanya juga musuh, saya lihat untuk yang kasus di Garut di doktrin rekrutmennya supaya radikal.
t: Apakah arti Jihad di NII di Garut?
A: Saya memandang NII KW 9 di Garut tak akan melakukan perang, mereka hanya mencari dan menggalang dana, arah mereka bukan ke arah perang.
t: Motif baiat NII di Garut ini apa?
A: Cari uang, infaq dan cara lainya, nanti keluarga yang di baiat bisa miskin disedot uang. Karena itu tadi penghasutannya uang, bukan targetnya Republik.
Load more