Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan angka inflasi di Indonesia diperkirakan menurun lebih cepat.
Hal ini disampaikan oleh Perry dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Januari 2023, di Ruang Konferensi Pers Gedung Thamrin, Bank Indonesia, Jakarta Pusat.
"Inflasi menurun lebih cepat dari yang diperkirakan," kata dia, pada Kamis (19/1/2023).
Perkiraan 6,5 persen year on year sendiri berdasarkan pasca penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022.
Begitu pula inflasi inti tercatat rendah pada akhir 2022, yaitu sebesar 3,36 persen year on year.
"Angka inflasi inti jauh lebih rendah dari perkiraan BI sebesar 4,61 persen year on year pasca penyesuaian harga BBM," sebutnya.
Ada pun, penurunan inflasi IHK dan inflasi inti diperkirakan lebih cepat ini merupakan hasil koordinasi yang dijalin oleh pemerintah dan Bank Indonesia.
Tak pelak penurunan ini merupakan respons kebijakan moneter Bank Indonesia yang front loaded, pre emptive, dan forward looking.
Didukung dengan pengendalian inflasi bahan pangan bergejolak melalui gerakan nasional pengendalian pangan dari pusat dan daerah yang diperkuat secara massal.
Perry mewakili pihak Bank Indonesia yakin angka inflasi inti akan tetap berada di kisaran 3 plus minus 1 persen pada semester satu pada 2023.
Kecuali inflasi IHK yang akan kembali ke dalam sasaran 3 plus minus 1 persen pada semester dua 2023.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat respons kebijakan moneter serta berkoordinasi dengan pemerintah gua memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi tersebut," pungkasnya.(agr/muu)
Load more