Jakarta - Safari politik bakal capres Partai NasDem Anies Baswedan di Tangerang mendapat teror dilempari puluhan ular kobra.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan aksis teror itu menunjukkan ada pihak yang iri dengki terhadap Anies.
“Hal semacam ini tentu kita patut sesalkan. Karena ini menunjukkan masih kerdilnya perilaku politik dari sebagian saudara-saudara kita,” kata Willy saat dihubungi, Rabu (25/1/2023).
Menurutnya, aksi teror itu juga menandakan bahwa Anies mempunyai pengaruh yang besar sebagai bakal capres terhadap dinamika politik saat ini.
“Padahal, apa yang kami lakukan adalah keniscayaan. Kalau kami bersedia mencalonkan seorang capres, tentu saja kami harus menyosialisasikannya. Demikian juga dengan pihak lain. Mereka akan melakukan hal yang sama jika dalam posisi seperti kami di NasDem,” jelasnya.
Meski mendapat teror, Willy menegaskan safari politik Anies tidak akan berhenti sampai di Tangerang. Selagi pihaknya tidak melanggar aturan yang berlaku, dia menyebut perjalanan Anies dan NasDem akan terus berlanjut.
“Adanya teror dan tantangan justru akan semakin menambah semangat dan keyakinan kami dalam perjuangan ini,” tegas Wakil Ketua Baleg DPR.
Diketahui, teror pelemparan puluhan ular kobra itu terjadi di rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim di Tangerang, Provinsi Banten.
Puluhan ular kobra itu ada di dalam plastik transparan dan tergeletak di halaman belakang rumah Wahidin pada Rabu (25/1/2023) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Puluhan ular kobra itu dilempar pelaku menjelang kedatangan Anies ke rumah Wahidin.
Aksi pelaku itu disebut terekam kamera CCTV. Beruntungnya ular itu tidak terlepas dari dalam plastik. (saa/ebs)
Load more