LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Seminar Ekonomi Dunia Pasca Konflik Rusia–Ukraina Menuju Multipolarisme di Bandung, Selasa (24/1/2023).
Sumber :
  • Istimewa

Komite Persahabatan Rakyat Indonesia-Rusia: Saatnya Indonesia Ikut Menyusun Dunia Multipolar

Indonesia harus ikut menyusun dunia Multipolar, jangan hanya menonton, perlu segera bersiap dan ikut menyusun masa depan dunia Multipolar yang baik dan adil.

Jumat, 27 Januari 2023 - 00:17 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia harus ikut menyusun dunia Multipolar, jangan hanya menonton.

Indonesia perlu segera bersiap dan ikut menyusun masa depan dunia Multipolar yang lebih baik dan adil. 

Hal ini disampaikan Muhammad Zulfan, Sekretaris Komite Persahabatan Rakyat Rusia-Indonesia kepada pers di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

"Kita tidak bisa hanya menonton berpangku tangan atau menutup mata, karena pasca perang di Ukriana, akan ada dunia dalam sistim baru yang menggantikan yang lama, itulah dunia multipolar," tegasnya.


 
Sebelumnya Zulfan menegaskan dunia Multipolar tidak bisa ditolak. 

Baca Juga :

"Dunia sudah bergerak ke arah itu. Dan gerakan ini bertujuan untuk membangun tata dunia yang lebih adil," kata Muhammad Zulfan, Sekretaris Komite Persahabatan Rakyat Rusia-Indonesia, dalam Seminar "Ekonomi Dunia Pasca Konflik Rusia-Ukraina Menuju Multipolarisme” di Bandung, Selasa (24/1/2023) lalu.

Menurutnya pasca Uni Soviet, dunia malah lebih berdarah-darah, perang makin sering terjadi, Irak, Afaganistan, Libia, Syria, Yaman dan program drone di selurh dunia. 

Acara tersebut diselenggarakan oleh Komite Persahabatan Rakyat Indonesia-Rusia dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), yang dihadiri Duta Besar Federasi Rusia, Lyudmila Vorobieva dan Wakil Ketua DPR-RI, Muhaimin Iskandar.

"Ini yang terjadi ketika dunia jadi unipolar, imperium Amerika berkuasa penuh akan dunia, siapa saja yang tidak ikut dengan kepentingan mereka akan dimusnahkan," katanya.

Belum lagi menurut Zulfan, aneka sanksi ekonomi terhadap negara-negara yang dianggap musuh, ribuan orang Iran, Venezuela, Cuba dan negara lain jadi korban akan siege warfare seperti ini.

"Termasuk color revolusion, kudeta yang terhadap semua rezim yang membangkang tuan-tuan nun jauh di puncak kekuasaan," ujarnya.

Ia mengingatkan saat ini dunia bergerak menolak hegemoni ini. Rusia memulai di Syria bersama Iran. Kemudian tensi di Ukraina makin memanas, imperium ingin menghukum Rusia, mencoba mengisolasi dan memecah Rusia dari dalam. 

"Tapi kali ini seluruh dunia melawan bersama. Tidak semua negara mau ikut dalam kerangka barat, malah barat mengisolasi diri sendiri," ujarnya.

Komite Persahabatan Indonesia-Rusia mengatakan, perubahan ini adalah awal menuju dunia yang lebih adil. Tidak bisa lagi hegemoni memaksa yang lain untuk ikut mereka. 

"Sangat penting untuk terus mendiskusikan dunia adil untuk menyusun seperti apa yang kita inginkan bersama, negosiasi apa yang bisa kita buat. Maka forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk terus dilakukan," ujarnya.

"Hari ini kita berkumpul untuk berbicara terbuka tentang tantangan dunia kedepan, pasca konflik di ukraina, dan menuju dunia multipolar. 

"Sangat visioner, kita melihat dunia pasca konflik. Setelah damai terjadi dunia akan multipolar. Sebuah statemen yang sangat optimis," ujarnya.

Kerjasama Rusia-Indonesia

Menyambut hal tersebut, Duta Besar Federasi Rusia, Lyudmila Vorobieva mengatakan Indonesia tidak perlu ragu untuk mengambil langkah-langkah independen demi menegakkan kedaulatan bangsa dan negara.

"Justru krisis dunia saat ini memberikan kesempatan untuk Indonesia dan Rusia untuk membangun sistim bisnis, industri, tehnologi dan energi baru yang dapat meningkatkan keuntungan bersama kedua negara," tegaskan.

"Banyak pebisnis Rusia ingin bisa bekerjasama masuk ke Indonesia. Bagi kami Indonesia ada kunci kerjasama di Asia Tenggara sejak masa Presiden Soekarno," ujarnya.

Saat ini menurutnya, Rusia berada di tengah sanksi barat yang sangat tidak adil namun tidak efektif.

"Kami bisa membuktikan justru berbagai sanksi ekonomi menjadikan negara kami kuat. Kami ingin berbagi pengalaman untuk membangun sebuah sistim baru yang lebih adil," tegasnya.

Perang di Ukraina menurut Lyudmila adalah perang barat untuk menghancurkan Rusia dengan lokasi di Ukraina.

"Konflik ini bukan tentang Ukraina. Saya lahir di Kyiev, Ukraina. Kami semua bersaudara antara Rusia dan Ukraina. Namun Ukraina menjadi alat politik mengganggu Rusia," tambahnya.

Hal ini menurutnya karena meraka tidak setuju dengan pemerintah Rusia selama puluhan tahun. Semua negara menjadi kolonial barat. 

"Indonesia paling tahu soal ini. Kami tidak setuju kolonialisme barat. Tidak ada negara yang mau menjadi bagian dari kolonialisme," ujarnya. 

Keluar dari WTO

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengamini pernyataan Ketua Komite dan Duta Besar Federasi Rusia. Menurutnya dibutuhkan kebijakan-kebijakan radikal seperti yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dalam melawan WTO dan menetapkan hilirisasi sumberdaya alam.

"Kalau perlu kita Indonesia keluar dari WTO," tegasnya lagi disambut gegap gempita tepuk tangan ratusan peserta seminar dan Duta Besar Federasi Rusia, Lyudmila Vorobieva.

Menurut Cak Imin Indonesia saat ini punya kesempatan besar di dunia untuk melakukan perubahan besar-besaran yang hanya bisa dilakukan secara radikal.

Selaras dengan sanksi yang dilakukan Barat pada Rusia, WTO melakukan paksa ekspor dengan batas harga, memaksa Indonesia untuk mengeksplor nikel dalam bentuk ore. 

"Pak Jokowi sudah melawan,  Indonesia harus bersiap terutama dalam hal kebijakan energi harus diletakkan dengan menghitung secara cermat neraca energi nasional," ujarnya.

Indonesia saat ini memjadi importir besar untuk minyak, surplus energi adalah gas dan batubara. Upaya-upaya untuk menutupi kekurangan produksi minyak harus menempatkan kepentingan nasional sebagai yang utama.

"Yaitu mengusahakan harga terbaik dan supplyer yang handal. Perluasan struktur energi nasional harus berbasis sumber energi dimana kita mengalami surplus," tegasnya. (*)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Dijamin Dapat Rezeki Lahir Batin Jika Lakukan Amalan Sore Ini, Buya Yahya: Mulailah Ubah Suasana Sejak Ashar

Dijamin Dapat Rezeki Lahir Batin Jika Lakukan Amalan Sore Ini, Buya Yahya: Mulailah Ubah Suasana Sejak Ashar

Buya Yahya dalam ceramahnya menyarankan kepada setiap Muslim agar tidak selalu melakukan amalan sore ini. Keutamaannya adalah mengundang rezeki lahir batin.
IShowSpeed Ajari Paul Pogba Bahasa Indonesia, dari Santai Sampai Minggir Lu Miskin

IShowSpeed Ajari Paul Pogba Bahasa Indonesia, dari Santai Sampai Minggir Lu Miskin

Paul Pogba menjadi bintang tamu pada live streaming IShowSpeed pada Selasa (5/11/2024).
Sarwendah Izinkan Betrand Peto Minum ASI-nya, Onyo Minta Berkali-Kali sampai Ruben Onsu Angkat Bicara: Dia Berhak…

Sarwendah Izinkan Betrand Peto Minum ASI-nya, Onyo Minta Berkali-Kali sampai Ruben Onsu Angkat Bicara: Dia Berhak…

Sarwendah pernah mengatakan dirinya mengizinkan Betrand Peto minum ASI, hal ini sampai membuat Ruben Onsu ikut bicara dan memberikan penjelasan. Seperti apa?
Kualifikasi Piala Dunia 2026 Main 14 November, Ini Alasan Jadwal Timnas Indonesia vs Jepang Beda Sendiri

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Main 14 November, Ini Alasan Jadwal Timnas Indonesia vs Jepang Beda Sendiri

Dari sembilan pertandingan yang digelar pada laga pekan kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026, hanya delapan pertandingan yang digelar pada 14 November 2024 
Kasus Suami Penimbun Istri di Makassar, Hakim Vonis Terdakwa Seumur Hidup

Kasus Suami Penimbun Istri di Makassar, Hakim Vonis Terdakwa Seumur Hidup

Majelis hakim PN Makassar menjatuhkan vonis seumur hidup kepada terdakwa Hengki (43) atas perbuatannya membunuh istrinya, JU lalu menimbun di belakang rumahnya.
Jangan Kasih Kendor! Eks Menkominfo Budi Arie Angkat Bicara seusai Didesak agar Diperiksa Polisi terkait Judi Online

Jangan Kasih Kendor! Eks Menkominfo Budi Arie Angkat Bicara seusai Didesak agar Diperiksa Polisi terkait Judi Online

Setelah ramai desakan agar Polisi memeriksa eks Menkominfo terkait judi online, Budi Arie Setiadi yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi akhirnya bicara.
Trending
Timnas Indonesia Ditunggu 'Hadiah' Besar dari FIFA untuk Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi jika Mampu Menang

Timnas Indonesia Ditunggu 'Hadiah' Besar dari FIFA untuk Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi jika Mampu Menang

Timnas Indonesia sudah ditunggu hadiah besar dari FIFA menjelang laga kontra Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan November ini.
Tolak Tawaran Hampir Rp7 Miliar Rupiah, Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan Dapat Pujian di Forum Oxford United

Tolak Tawaran Hampir Rp7 Miliar Rupiah, Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan Dapat Pujian di Forum Oxford United

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, mendapatkan pujian dari suporter Oxford United karena dinilai telah menolak penawaran senilai Rp6,9 miliar rupiah.
Setelah Tak Ada Ruben Onsu di Rumah, Betrand Peto Beranikan Diri Bicara Kepada Sarwendah Bahwa Dia Sebenarnya...

Setelah Tak Ada Ruben Onsu di Rumah, Betrand Peto Beranikan Diri Bicara Kepada Sarwendah Bahwa Dia Sebenarnya...

Setelah tak ada Ruben Onsu, Betrand Peto beranikan diri untuk bicara jujur kepada Sarwendah tentang kriteria perempuan idamannya yang harus seperti Sarwendah.
PSSI Gerak Cepat Siapkan Striker Keturunan setelah Naturalisasi Kevin Diks Disetujui DPR, Tiga Nama Ini Jadi Sorotan...

PSSI Gerak Cepat Siapkan Striker Keturunan setelah Naturalisasi Kevin Diks Disetujui DPR, Tiga Nama Ini Jadi Sorotan...

Yunus Nusi menyebut PSSI tak mau terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan meski mendapatkan rekomendasi cukup banyak pemain yang berposisi sebagai striker
Justin Hubner Susul Maarten Paes Jelang Timnas Indonesia Hadapi Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Justin Hubner Susul Maarten Paes Jelang Timnas Indonesia Hadapi Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Justin Hubner memberi update soal kapan dirinya berangkat ke Indonesia demi memperkuat Timnas Indonesia jelang laga kontra Jepang dan Arab Saudi bulan ini.
Suporter Belanda Minta Mees Hilgers Tolak Panggilan Timnas Indonesia di Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi Sekalipun Cederanya Ringan

Suporter Belanda Minta Mees Hilgers Tolak Panggilan Timnas Indonesia di Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi Sekalipun Cederanya Ringan

Para suporter klub Belanda meminta Mees Hilgers tidak usah membela Timnas Indonesia, yang akan menghadapi Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tak Disangka Sahabat Baru Megawati Hangestri ini Dulu Pernah Remehkan Kemampuan Megatron, Dia Sempat Bilang...

Tak Disangka Sahabat Baru Megawati Hangestri ini Dulu Pernah Remehkan Kemampuan Megatron, Dia Sempat Bilang...

Selain Megawati Hangestri, Red Sparks pada musim ini mengandalkan pemain asing yang sudah terbukti ketajamannya di Liga Voli Korea tahun lalu, Vanja Bukilic.
Selengkapnya
Viral