"Kalau kasus pembunuhan, kalaupun kita bohong-bohongin, entar lu kalau ngaku kita kasih apa gitu, pulau misalnya, kapal pesiar, karena itu adalah trik bagaimana dia mengaku. Tanpa pengakuan Bharada E itu, pembunuhan ini pun pasti akan terungkap," kata Farhat Abbas.
Menurut Farhat, kesalahan yang dilakukan Bharada E itu benar-benar fatal, karena yang ditembaknya adalah seorang polisi juga (Brigadir J).
"Ini dia menembak polisi lho, polisi yang ditembak. Enggak ada alasan disuruh Ferdy Sambo. Dia juga sempat ingin kalau dia bilang dijanjikan uang kan, dia juga nunggu uang. Kalau mungkin uangnya nyampe ke dia, mungkin dia juga enggak akan ngaku. Tapi karena uangnya enggak nyampe, kemudian CCTV-nya sudah ada, ya akhirnya dia ngaku dan terpaksa," kata Farhat Abbas.
Terkait penyampaian Bharada E di persidangan yang dinilai banyak orang lancar dan tanpa hambatan dinilai hanya sebagai sebuah 'trik' bagi Farhat Abbas.
"Dia akan menciptakan satu sifat kepolosan, padahal dia bukan polos. Dialah penjahatnya, Bharada E ini, dia nembak. Kalau dia enggak nembak, enggak mungkin Sambo juga mau nembak," katanya.
Tak hanya itu, Farhat Abbas juga mengaku sangat yakin bahwa Brigadir J mati di tangan Bharada E.
"Saya yakin Brigadir J mati karena tembakannya Bharada E, tembakan dari jarak dekat. Jadi yang membunuh Brigadir J Bharada E," kata dia.
Sosok Bharada E dan pengacara kontroversial, Farhat Abbas. (istimewa)
Load more