Ketua Kompolnas ini juga mengungkapkan bahwa, sering kali aparat keamanan dinilai sebelah mata oleh masyarakat. Pasalnya banyak yang menyalahkan aparat bila terjadi tindak terorisme.
"Kita ini sering diombang-ambingkan oleh sikap ambigu, satu pihak masyarakat mengatakan 'sikat terorisme, itu membahayakan'," terang Mahfud MD.
"Tapi satu pihak ada yang mengatakan, jangan represif dong ini kan negara demokrasi. Kadang kala kita terjebak di soal begitu," lanjutnya.
Menurut Mahfud MD, penggunaan hak demokrasi sudah jelas terukur dalam undang-undang terkait kapan semestinya digunakan.
"Padahal udah bisa diukur dalam penggunaan hak demokrasi dan terorisme itu. Jangan sampai terjadi kalau kita bertindak, maka dibilang represif. Tapi kalau ada bom, wah kamu bodoh kok gak ditindak. Bingung kita," jelasnya.
Oleh sebab itu, kata Mahfud MD, kita harus tegas.
"Kalau gejalanya itu harus kita tindak. Jangan sampai demokrasi, hak asasi itu digunakan untuk menghancurkan masyarakat dan negara kita," pungkasnya.(rpi/muu)
Load more