Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengungkapkan bahwa intervensi penurunan angka stunting tidak boleh dilakukan hanya dari sektor kesehatan.
Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak PPPA RI Bintang Puspayoga, meski faktor penyebab utama gangguan pertumbuhan ini disebabkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
“Stunting juga memiliki hubungan yang erat dengan isu ketidaksetaraan gender," kata Bintang, Kamis (2/2/2023).
Bintang menjelaskan, ada situasi yang meningkatkan risiko ini seperti perkawinan anak.
"Akses perempuan terhadap pendidikan yang masih rendah, kemiskinan pada perempuan, kesehatan ibu hamil, dan isu kekerasan terhadap perempuan," jelas dia.
"Ini pentingnya kesiapan berkeluarga baik laki-laki maupun perempuan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Bintang menjelaskan bahwa orang tua yang siap dalam membangun keluarga akan berpengaruh dalam kesiapan memiliki anak dan pengasuhan.
Dia juga menegaskan, bahwa pengasuhan anak yang berkualitas juga merupakan kunci utama untuk mencegah stunting.
“Pengasuhan yang berkualitas dilakukan secara setara antara ayah dan ibu. Orang tua harus sama-sama bertanggung jawab, berakal dan berpengetahuan dalam mengasuh dan mendidik anak terutama dalam memperhatikan kecukupan gizi dan kesehatan anak dan keluarga,” tegas dia.
Perlu diketahui, penurunan angka stunting hingga 14 persen merupakan prioritas Pemerintah melalui Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) 2018-2024.(rpi/muu)
Load more