Sumedang, Jawa Barat - Sudah sekitar satu pekan lebih warga menutup akses jalan proyek tol Cisumdawu seksi 5A di Desa Conggeang Kulon, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa barat.
Warga melakukan hal ini karena pemilik lahan belum menerima uang ganti untung pembebasan lahan, padahal lahan telah digunakan yang pihak proyek sebagai akses keluar masuk kendaraan proyek.
Perwakilan keluarga pemilik lahan, Ence Tatang mengatakan, pihak keluarga sengaja menutup akses jalan proyek tol sebagai bentuk protes. Pihak keluarga sempat dijanjikan dibayar pada Juli 2021 lalu, namun hingga Oktober belum cair.
"Sempat dijanjikan ada pembayaran pada Juli 2021 lalu. Saat itu, kita (pemilik tanah) mengizinkan sebagian lahan yang terkena pembangunan tol untuk digunakan untuk akses proyek. Namun hingga saat ini, lahannya belum juga dibayar," kata Ence, Senin.
Bahkan, kata dia, saluran irigasi lahan pertaniannya terdampak akibat pengerjaan proyek tol di kawasan tersebut. "Sawah pemilik juga terdampak, akibat terputusnya saluran irigasi. Kalau lahan yang belum dibebaskan sekitar 200 bata," lanjutnya.
Sementara itu, menanggapi penutupan akses jalan di kawasan Conggeang, Humas PT. Adhikarya Dede Junaedi mengatakan, penutupan jalan tersebut tidak berdampak pada kelangsungan proyek tol Cisumdawu.
"Tidak terganggu, karena kita ada akses lain untuk menghindari jalan yang ditutup," Katanya.
Lokasi proyek tersebut, tambah Dede, merupakan akses kerja dan bukan jalan utama proyek tol cisumdawu. "Itu lokasi akses kerja, dimana truk dan alat berat berada disitu. Sejauh ini aman tidak ada masalah," tambahnya.
Meski demikian, pihak pemilik lahan dan pihak penyelenggara proyek berharap, agar permasalahan pembebasan lahan segera diatasi agar tidak ada hambatan bagi proyek tol Cisumdawu yang ditargetkan tuntas pada April 2022 mendatang. (Lutfi Setia Rafsanjani/ito)
Load more