Jakarta, tvOnenews.com – Pelecehan seksual yang dilakukan ibu muda asal Jambi, berinisial YN (25) terhadap anak-anak, menyisahkan sebuah tanda tanya besar. Pasalnya, korban yang masih berusia dibawah umur tersebut juga diminta menyaksikan hubungan intim pelaku dan suaminya, melalui celah jendela rumahnya.
Tentu saja, apa yang dilakukan ibu muda alias YN ini sebuah penyimpangan sek yang tak wajar. Bagaimana mungkin, anak-anak diminta menyaksikan hubungan intim yang YN lakukan bersama suaminya.
Melansir dari laman Alodokter, kelainan seksual atau perilaku seksual menyimpang yang muncul secara berulang kali disebut parafilia.
Apa itu Parafilian? Parafilia merupakan kelainan seksual yang menyebabkan penderita memiliki ketertarikan seksual selain pada stimulasi genital. Parafilia juga berhubungan dengan gairah dalam menanggapi objek seksual atau rangsangan yang tidak terkait dengan pola perilaku normal yang dapat mengganggu hubungan seksual.
Lalu, apa saja Janis kelainan seksual parafilia? Berikut macam dan jenis parafilia yang dilansir dari Alodokter.
1. Eksibisionisme
Adalah perilaku penyimpangan seksual yang kerap memamerkan organ kelaminnya pada orang asing. Apa yang dilakukanya, memiliki kecenderungan orang lain terkejut, takut, atau terkesan dengan perilakunya tersebut. Bahkan, orang yang memiliki kelainan seksual ini juga bisa saja sering membuka pakaian di tempat umum.
Eksibisionisme tidak diikuti tindakan, seperti penyerangan atau kekerasan seksual terhadap orang lain, tapi ada kalanya orang yang memiliki kelainan ini berani melakukan masturbasi di tempat umum sambil memperlihatkan kemaluannya.
2. Pedofilia
Kelain seksual Pedofilia, memiliki fantasi, ketertarikan, atau perilaku seksual menyimpang terhadap anak kecil, dengan usia kurang dari 13 tahun.
Tak hanya anak dengan usia diatas 10 tahun, pelaku pedofilia juga memiliki ketertarikan seksual terhadap balita dengan usia kurang dari 5 tahun disebut dengan infantofilia.
Biasanya, pelaku Pedofilia mengajak anak untuk melihat dirinya melakukan Manstrubasi, menyentuh organ intim anak, dan melakukan aktivitas seksual, seperti oral seks atau penetrasi dengan anak-anak
3. Voyeurisme
kelainan seksual jenis ini, kepuasan seksual didapat saat ia meraih kepuasan seksual dengan mengintip atau mengamati orang yang sedang berganti pakaian, mandi, atau melakukan aktivitas seksual.
Kontak seksual dengan korban tak menjadi menarik bagi penderita kelainan seksual Voyeurisme, justru akan mencapai orgasme dengan melakukan masturbasi sambil mengintip. Sebagian orang yang menderita kelainan seksual ini mungkin juga bisa sering melakukan stalking atau mengintai korban seksualnya.
4. Froteurisme
Penderita froteurisme memiliki kecenderungan untuk menggesek organ kelaminnya pada tubuh orang asing, termasuk di tempat umum. Kelainan seksual ini paling sering ditemui pada pria dengan dengan rentang usia 15−25 tahun dengan kepribadian yang cenderung pemalu.
6. Fetisisme
Penderita ini memilliki gairah seksual terhadap benda mati, seperti celana dalam atau sepatu wanita. Hasrat seksual orang dengan fetisisme bisa bangkit dengan hanya menyentuh atau menggunakan benda-benda tersebut.
Benda ini terkadang juga digunakan ketika berhubungan seksual dengan orang lain. Bahkan, ada kalanya benda tersebut bisa menggantikan hubungan seksual yang sesungguhnya dengan orang lain.
Fetisisme sering dianggap sama dengan parsialsme. Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Seperti yang telah disebutkan, fetisisme merupakan ketertarikan seksual pada benda mati. Sementara itu, parsialisme adalah ketertarikan seksual pada bagian tubuh tertentu, seperti dada, bokong, atau kaki orang lain.
7. Transvestitisme
Transvestitisme adalah kelainan atau penyimpangan seksual di mana seseorang merasa bergairah dan terangsang secara seksual ketika ia berdandan atau mengenakan pakaian lawan jenisnya. Transvestitisme lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.
Agar tidak ketahuan, sebagian pria yang menderita kelainan ini akan menggunakan pakaian dalam wanita di balik pakaian yang digunakan sehari-hari.
8. Masokisme seksual
Meraih kepuasan seksual ketika ia mendapat kekerasan, baik secara verbal atau nonverbal, seperti digigit, diikat, atau dipermalukan dengan kata-kata kasar dan merendahkan. Penderita masokisme bahkan dapat menyayat atau membuat luka bakar pada dirinya demi sebuah kepuasan.
Orang yang menderita kelainan masokisme sering kali mencari pasangan yang memiliki kepuasan seksual dengan melakukan sebuah kekerasan (sadisme). Perilaku seks yang demikian disebut sebagai sadomasokisme (mii)
Load more