Jakarta – Usai dikeluarkannya nota diplomatik mengenai izin pemberangkatan jemaah umrah Indonesia ke tanah suci, semua pihak saat ini sedang berkoordinasi dan melakukan segala persiapan. Salah satu yang sedang diusahakan adalah terbacanya sertifikat vaksin Indonesia di aplikasi PeduliLindungi oleh petugas Arab Saudi.
“Ada hal teknis yang perlu kita bahas, yang utama bagaimana sertifikat vaksin kita bisa dibaca oleh Petugas Arab Saudi, Ini yang utama, ini yang dibahas oleh Kemenkes Saudi dan Kemenkes Indonesia,” ujar Eko Hartono Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah dalam program tvOne, Kabar Petang, Senin (11/10).
Menurut Eko, saat uji coba pendataan sertifikat vaksin, scan barcode aplikasi PeduliLindungi tak terbaca oleh petugas Arab Saudi. Aplikasi PeduliLindungi masih coba diintergrasikan dengan aplikasi Tawakkalna yang dimiliki oleh Arab Saudi.
“Kita pernah mencoba aplikasi PeduliLindungi, coba discan barcode tidak terbaca oleh Saudi, ini yang menhambat nanti, maka sedang diusahakan untuk integrasi Tawakkalna dan PeduliLindungi,” tambah Eko.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi, melalui nota diplomatik Kedutaan Besar di Jakarta pada 8 Oktober, menyatakan bahwa pelaksanaan ibadah umrah bagi jamaah dari Indonesia kembali dibuka, sebagaimana dikatakan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi.
"Kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Arab Saudi perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umrah bagi jamaah umrah Indonesia," kata Menlu dalam pengarahan pers yang dipantau di Jakarta, Sabtu (9/10).
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini sebuah komite khusus di Arab Saudi tengah berupaya untuk meminimalisasi segala hambatan yang dapat menghalangi jamaah umrah Indonesia untuk melakukan ibadah tersebut.
Selain itu, Arab Saudi juga mempertimbangkan penetapan masa karantina selama lima hari bagi para jamaah umrah yang tidak memenuhi standar kesehatan yang dipersyaratkan.
Hingga kini, belum ada kepastian kapan Jemaah umrah Indonesia akan diberangkatkan. Namun, Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah memprediksi awal November 2021 Indonesia sudah bisa mengirimkan jemaah umrah ke tanah suci.(put)
Load more