"Dan menteri kesehatan dan BPOM RI terus memberikan dalih dan informasi yang mungkin keliru kepada Presiden," ucapnya.
Jadi, kata dia, kalau Presiden Jokowi sayang sama anak-anak dan masa depan anak-anak Indonesia, sore ini atau besok panggil Menteri Kesehatan dan BPOM untuk memastikan terkait obat yang beredar itu.
Selain itu, Al Araf mengatakan, pihaknya mendesak para pemangku kebijakan untuk bertanggungjawab terhadap keluarga korban GGAPA.
"Yang kedua juga, mendesak pada mereka untuk bertanggung jawab terhadap korban-korban anak-anak yang terjadi kemarin, yg 200 meninggal, 134 dalam perawatan," kata dia.
"Itu diminta pertanggungjawabannya. Ini penting buat Presiden Jokowi," sambungnya.
Menurut dia, Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara menjadi harapan publik mengenai keadilan dan menindak para pelaku yang menyebabkan tragedi obat beracun ini terjadi.
"Yang tentu menjadi harapan publik agar anak-anak Indonesia tidak lagi jadi korban-korban dari obat beracun ini," pungkasnya. (rpi/ebs)
Load more