Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini isu penculikan terhadap anak sempat menghebohkan orang tua. Isu penculikan ini mencuat di sejumlah daerah melalui media sosial.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar menjelaskan bahwa ada kasus penculikan anak yang tak terlaporkan. Orang tua gak mencari anaknya karena dianggap anak akan kembali dalam waktu yang tak lama.
"Kewaspadaan harus terus digalakkan karena kasus kekerasan sama dengan kasus lain. Bisa jadi ada penculikan tidak terlaporkan," kata Nahar, Rabu (8/2/2023).
"Yang harus diwaspadai dia kehilangan anak lalu anggap tidak perlu dicari, kemungkinan itu ada," sambungnya.
Nahar menegaskan, dalam kasus penculikan anak ini, orang tua perlu merespons cepat dengan melapor ketika kehilangan anak.
Sebab, jangka waktu ini dapat menentukan anak kembali dengan selamat atau tidak.
"Pencarian ketika diculik harus cepat, karena ada korban yang ditemukan sudah meninggal," ujarnya.
Oleh karena itu, Nahar menegaskan kewaspadaan keluarga dan lingkungan harus terus digalakkan. Apalagi ia mengamati ruang penculikan anak terbuka karena semakin sempitnya anak bermain.
"Semakin terbatasnya orang tua dan lingkungan kontrol anak-anak di lingkungan mereka sendiri. Maka beberapa kasus ngajak anak dengan iming-iming, misal eskrim," ucap Nahar.
Selain itu, Nahar juga menegaskan bahwa identifikasi terhadap terduga pelaku harus cermat. Pasalnya, sebagian pelaku penculikan justru berpura-pura sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Selanjutnya anak diajarkan jangan percaya dengan iming-iming itu. Tapi pola pikir anak memang berbeda. Makanya penculik pahami psikologis anak dengan iming-iming makanan, bermain," pungkasnya.(rpi/muu)
Load more