(Arsip Foto. Unjuk Rasa Mahasiswa era 98. Sumber: Erick Prasetya)
Namun, dari sikap urakan dan liar inilah kemudian lahir pembaharuan politik yang menyegarkan di Indonesia: demokrasi.
Setiap budaya memiliki cara untuk memperbarui diri dan bersikap kasar dan urakan membuat kebudayaan halus menemukan alternatif.
Barangkali karena itulah Rendra rutin menggelar Perkemahan Kaum Urakan sejak 1971 di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Rendra melatih pemuda pemuda berambut gondrong, berjaket kulit dan bercelana jeans yang datang secara spontan dari banyak daerah di Indonesia untuk sekedar berani mengekspresikan diri secara bebas dan liar mengikuti kehendak nurani.
Terkuaklah kemudian bahwa bersikap urakan cukup sulit.
“Ternyata pemuda pemuda yang tampak liar, tak punya spontanitas yang besar. Ekspresi diri mereka jinak sekali,” ujar Rendra dalam tulisan Alternatif dari Parangtritis.
(Rendra di Perkemahan Kaum Urakan 1971 di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Ruedi Hoffman)
Load more