tvOnenews.com - Penyebaran propaganda paham radikal terorisme dan proses rekrutmen terjadi melalui media daring maupun luring dan menarget siapapun tanpa batasan latar belakang, baik laki-laki atau perempuan dewasa, remaja atau anak-anak. Banyaknya mereka yang tergugah dan terekrut karena proses penyebaran dan rekrutmen terjadi di tingkat akar rumput.
Sayangnya, masyarakat belum terlibat dalam upaya-upaya pencegahan padahal sudah banyak komunitas yang terdeteksi menjadi tempat tinggal kelompok teroris, salah satunya di Kelurahan Sukamaju, Cilodong, Depok. Kondisi ini memberikan gambaran pentingnya ketahanan komunitas yang kuat untuk menangkal segala bentuk ekstrimisme kekerasan yang berpeluang memunculkan radikalisme dan terorisme.
Kerekatan sosial masyarakat belum terasah dan termanfaatkan sebagai modal sosial dalam mengurangi kejahatan dan perilaku antisosial, memperbaiki kerusakan dan pemulihan sosial.
Mengingat pentingnya hal tersebut, Program Studi Kajian Ketahanan Nasional SKSG Universitas Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Empatiku melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat mengenalkan Program Membangun Ketahanan Warga untuk Penanganan Dini Ekstrimisme Kekerasan di Kelurahan Sukamaju Cilodong Depok.
Acara dibuka langsung Lurah Sukamaju Indra Cahyadi dan Sekretaris Camat Cilodong Zainal Arifin. Inisiator pengabdian masyarakat adalah Dr. Puspitasari. Dalam kegiatan ini, Direktur Yayasan Empatiku Mira Kusumarini menjelaskan tentang cara-cara mendeteksi dini ekstrimisme kekerasan dan diskusi dipandu oleh tim Empatiku Mega Priyanti dan dosen Margaretha Hanita serta melibatkan mahasiswa Prodi Kajian Ketahanan Nasional Christiana Simatupang.
Acara dilaksanakan hari ini 24 Agustus 2023 di Aula Kelurahan Sukamaju diikuti oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan para ketua RW dan karang taruna serta PKK serta Babinsa. Seluruh peserta berkomitmen akan meningkatkan ketahanan warga agar tangguh dan menerapkan sistem deteksi dini ekstrimisme kekerasan yang muncul di masyarakat, dan koordinasi dengan aparat wilayah untuk menangani bersama agar tidak menjadi radikalisme dan terorisme.
Load more