Kolom ini tentu tak ingin menyalahkan negara atau warga atas kisruh yang apa boleh buat sudah terjadi. Kini dialog tengah digagas di lapangan. Utusan Presiden masih mencari formula terbaik memenangkan semua pihak.
Di zaman ini, ketika kekuasaan dan kekuatan tak hanya milik negara, tapi rakyat juga sanggup berdaulat mengkonsolidasikan “perlawanan” dengan bantuan media sosial, kita tak mau bilang agar rakyat kuat, negara harus lemah. Atau sebaliknya, supaya negara kuat, rakyat harus mengalah. Saya hanya tak ingin ada benturan untuk cita cita yang sama: kemakmuran warga.
(Wakil Pemimpin Redaksi tvonenews.com, Ecep S Yasa.
Saya hanya menginginkan adanya dialog terbuka, tawar menawar yang seimbang, percakapan setara antara negara dan rakyatnya sebagai sebuah kesatuan, seperti dalam sajak Sutardji, penyair yang dibesarkan oleh khazanah sastra Melayu itu; “Daging kita satu arwah kita satu, walau masing masing jauh, yang tertusuk padamu berdarah padaku”. (Ecep Suwardaniyasa Muslimin.)
Load more