Selain contoh diatas, perkembangan siber yang pesat telah menjadi konsen suatu sarana kegiatan intelijen di dunia untuk melakukan pengamanan nasional. Seperti contoh yang pernah diungkapkan oleh Edward Snowden, whistleblower dari Amerika yang merupakan mantan karyawan dari National Security Agency (NSA).
Menurut Snowden, NSA telah memata-matai seluruh komunikasi rakyat Amerika melalui email dan telepon, NSA menyisir seluruh komunikasi, tak terkecuali foto porno dalam ranah privasi.
Bahkan, bila melihat cara kerja internet, sebenarnya data yang berselancar lebih banyak didistribusikan melalui kabel laut dibandingkan dengan satelit. Hal ini telah memungkinkan biro intelijen internasional untuk memasang alat sadap pada kabel laut internasional dan mencuri data negara penting melalui area tersebut. Hal tersebut tentu sangat rasional karena informasi adalah harga yang sangat mahal pada dunia keamanan dan pertahanan.
Selain aksi intelijen, kemampuan siber juga dapat digunakan dalam peperangan. Hal ini dapat diketahui dalam beberapa kasus seperti adanya upaya hacker dunia untuk melakukan pengambil alihan pada drone militer. Cara kerja drone militer yang saat ini digunakan dihampir seluruh negara memiliki kerentanan untuk dilakukan penyadapan.
Bila berkaca kepada Indonesia saat ini, beberapa kali telah dihebohkan dengan adanya peretasan data di beberapa lembaga negara seperti Kepolisian Indonesia.
Hal ini telah mencerminkan contoh kecil bagaimana perang siber di dunia sedang dimulai, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan menjadi target serangan.
Terdapat setidaknya berbagai lembaga di Indonesia yang memiliki ranah di bidang siber, seperti contohnya adalah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Lembaga ini telah dibentuk dan memiliki peranan strategis pada bidang ranah siber.
Load more