Tidak jauh dari lokasi pertunjukan, diadakan pula pameran koleksi wayang dan bazaar buku pewayangan. Pertunjukan budaya lainnya juga dipentaskan di Teater Besar ISI Surakarta pada tanggal dan waktu yang sama.
Anak muda dan mahasiswa cukup aktif berperan dalam kegiatan ini, terutama mahasiswa seni dari ISI Surakarta yang datang untuk mengapresiasi pertunjukan, meliput kegiatan, menjadi bagian dari panitia, serta menjadi Dalang.
Kembali ke kiprah Pramariza, pada persiapan untuk pementasan Hari Wayang Dunia, ia menyiapkan gerakan gerakan wayang yang menarik untuk dipertunjukan. Selain itu ia juga berlatih untuk menyelaraskan irama dengan musik karawitan.
Herjuna Pramariza Fadlansyah atau biasa disapa Pramariza, seorang dalang asal Depok mewakili Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA).(Ist)
Alasan Pramariza memilih lakon ini untuk dipentaskan adalah ia mengembangkan lagi cerita lakon "kikis tunggarana" yang sudah ada, dan dikembangkan lagi olehnya.
Dalam penampilan nya, Pramariza menampilkan olah sabet (perang), adegan jeblosan, dugangan dengan dua atau bahkan tiga wayang sekaligus salto atau koprol dalam waktu yang sama sehingga penonton terpukau dengan penampilannya.
Tak heran jika Herjuna Pramariza Fadlansyah mendapat predikat sebagai dalang si Raja Koprol. Dan ada juga yang memberikan predikat sebagai dalang milenial. Setiap adegan perang diwarnai dengan tepuk tangan gemuruh penonton.
Load more