tvOnenews.com - Debat kedua para calon wakil presiden malam ini memperlihatkan banyak kejutan. Ada Cak Imin yang mengusung "slepetnomics" dengan sarungnya.
Gibran dengan gaya anak muda yang cool namun berisi hingga Pak Mahfud yang justru agak kedodoran sebagai tokoh paling senior. Bagaimana penampilan ketiganya dan siapa yang paling unggul?
Penampilan Cak Imin terhitung buruk. Sering tidak fokus dalam menyampaikan visi dan misinya maupun saat menjawab pertanyaan sekalipun. Ada kesan menganggap remeh lawan. Bahkan saat diminta bertanya pun yang seharusnya kesempatan menyerang, Cak Imin seolah menjadi "jubir" Gibran karena mempersilakan Gibran menyampaikan tips dan trik sukses sebagai walikota Solo.
Ketika ditanya gagasan tentang perdagangan, yang disampaikan adalah meningkatkan kualitas produksi dalam negeri sehingga bisa bersaing. Namun hal ini juga masih mengambang. Upaya yang ada selama ini masih bersifat parsial, tumbuh sendiri-sendiri dan tidak ada gerakan terstruktur, demikian ungkap Cak Imin.
Ia mendorong diplomasi agar lebih ekspansif dengan "menylepet" para duta besar dalam melakukan tugasnya agar tidak normatif semata. Dalam pernyataan pembukaan maupun penutupnya, Cak Imin banyak mengeluarkan jargon-jargon yang tidak dijelaskan secara komprehensif.
Akibatnya, tidak menambah kualitas debat secara substansi maupun penampilan sebagai seorang calon wakil presiden. Saya menilai penampilan Cak Imin: 6. Secara umum penampilan Gibran sangat baik dan di luar dugaan banyak orang.
Ia menjungkirbalikkan anggapan orang bahwa ia takut berdebat. Gibran menguasai substansi, penuh percaya diri, humble namun tetap simpatik. Dengan bekal pengalaman sebagai walikota Solo sangat membantu memahami dan menyampaikan apa yang telah dikerjakan sehingga tidak mengawang-awang.
Load more