LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pojok KC - Kolase Foto pemudik menggunakan motor
Sumber :
  • tim tvonenews

Pulang Mudik

Tak ada yang lebih nelangsa dari pada tersesat, tak bisa pulang, sendirian di tengah kota pada momen lebaran.

Senin, 8 April 2024 - 12:06 WIB

PADA hari hari ini, pulang adalah sepatah kata yang hampir jadi kepedulian semua orang. Ada puluhan juta orang yang bersedia desak-desakan menanggung panas, lapar dan haus (jika ia memilih tetap berpuasa), rasa tak nyaman, resiko kecelakaan, luka dan –mungkin—kematian dalam sebuah ritual raksasa tahunan yang disebut mudik.

Angka pemudik tahun ini menurut data Kementerian Perhubungan diperkirakan meningkat 52 persen daripada jumlah tahun lalu yang hanya 123 juta orang. Tahun ini dengan berbagai moda transportasi diperkirakan ada 193,6 juta pemudik yang melakukan mobilitas ke kampung halaman.

Barangkali selain mobilitas mudik pada Tahun Baru di China, mudik lebaran di Indonesia jadi salah satu pergerakan manusia terbesar dalam waktu tertentu dalam sejarah manusia. 

Jawa memang masih jadi kunci pergerakan manusia saat mudik. Lima daerah tertinggi penyumbang pemudik terbesar, misalnya dari pulau terpadat ini, seperti Jawa Timur yakni hampir 31,3 juta, Jabodetabek 28,43 juta orang, Jawa Tengah 26,11 juta, Jawa Barat 22,79 juta orang.  

Baca Juga :

Pada hari hari puncak mudik pada 6-8 April 2024 puluhan juta orang itu mengarah ke lokasi tujuan mudik terbesar secara bersamaan, yakni Jawa Timur diperkirakan 61,6 juta orang, Jawa Tengah 37,6 juta orang, Jawa Barat 32,1 juta orang, DIY 11,7 juta orang, dan DKI Jakarta 6,4 juta orang.

Negara benar benar menjadi pelayan dalam gegap gempita mudik. Semua dikerahkan hingga melibatkan menteri koordinator, seperti Menko Kesra, Polri, TNI, Departemen Perhubungan, Departemen PUPR, BUMN hingga jaringan perbankan.

Dianggap pertaruhan bangsa, hal-hal luar biasa diterapkan agar proses mudik berlangsung lancar. Rekayasa lalu lintas yang tak mungkin jadi masuk akal selama mudik. Tol Jakarta-Cikampek yang sudah sangat lebar itu—masih ditambah jalan tol layang—direkayasa menjadi satu arah saja hanya menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Truk bersumbu besar misalnya tak boleh menggunakan ruas ruas tol tertentu yang digunakan untuk mudik. Infrastruktur tol yang belum selesai pun dibolehkan digunakan untuk melayani pemudik. 

Tapi, pemudik tentu bukan hanya dari kalangan yang bermobil. Lihat pada sepotong jalan Kali Malang, Jakarta Timur, kita bertemu barisan panjang motor yang antre meninggalkan Jakarta. Motornya sudah didesain sedemikian rupa sehingga bisa menampung seluruh anggota keluarga dan barang bawaan. Dua potong kayu diikat memanjang pada bagian belakang motor hingga tubuh kendaraan terasa lebih panjang. Di sanalah diikat tas ransel besar, kardus oleh oleh dan aneka bawaan lain sekaligus multi fungsi, sebagai sandaran bagi istri dan anak yang membonceng di belakang.

Heroik. Mengharukan. Militansi tak hanya milik kelas bawah. Seorang kawan yang pulang dengan mobil misalnya mengunggah foto di laman media sosialnya: ia dan keluarganya makan dan sholat di pinggir jalan tol karena areal peristirahatan (rest area) yang tak sanggup menampung kendaraan pemudik. 

Walhasil mudik jadi ajang silaturahmi seluruh anak bangsa. Saat mudik, kesabaran dan empati tumbuh secara alamiah. Orang tidak marah kendati harus berjam-jam menanti roda transportasi bisa berjalan karena macet.

Pemahaman kita pada orang lain (liyan), orang yang berbeda dengan kita juga muncul. Bahkan, bila ada yang tertimpa kemalangan di jalan, tidak segan-segan antara satu dan lainnya saling membantu. Itulah solidaritas sosial tanpa dianjurkan, apalagi diinstruksikan atau dipaksa. Semua berjalan secara sukarela.

Mudik jadi instrumen penting mengatasi ketimpangan pertumbuhan ekonomi antardaerah. Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan perputaran uang selama libur lebaran 2024 mencapai Rp157,3 triliun. Nilai ini dihasilkan dari perhitungan jumlah pemudik yang akan mencapai 193 juta.

Namun, paling penting adalah memahami fenomena mudik sebagai gejala profetik, spiritual dari pada hanya sekedar laku fisik. 

Hidup adalah perjalanan panjang keinginan untuk kembali. 

Dalam Al Quran disebutkan kita, setiap manusia, terikat “perjanjian primordial” untuk kembali pada sang penciptanya. Disebutkan ketika masih dialam ruhani, Allah memanggil kita untuk dimintakan persaksian bahwa Allah adalah Tuhan tempat kembali. 

Perjanjian ini mempengaruhi hidup kita, menentukan rasa bahagia dan sengsara dalam arti yang paling hakiki. Kini kita menyebut rasa ingin kembali itu adalah fitrah, dorongan terus menerus untuk kembali pada Tuhan memenuhi janji tersebut.

Mudik adalah simbolisme dari manifestasi, dari rasa rindu spiritual tersebut. Setelah sebulan penuh ditempa berbagai ibadah, dunia ruhaninya menjadi terang benderang. Pada puncak perjalanan ibadahnya ia mendambakan tempat untuk kembali. 

Tak ada yang lebih nelangsa dari pada tersesat, tak bisa pulang, sendirian di tengah kota pada moment lebaran. Walhasil, apapun imbalannya, tawaran gaji selangit, barang barang mewah atau berbagai kenyamanan dianggap tak sebanding dengan “pulang”.

Filsafat Jawa mengenal istilah sangkan paran dumadi, yakni pertanyaan dari mana ia berasal dan akan ke mana ia kembali. Dan mudik adalah jawaban pada dua pertanyaan paling fundamental dalam kehidupan setiap insan.

Bukankah ada pepatah dalam bahasa Inggris “home sweet home”, bukannya “house sweet house”. “Home”, “kediaman” adalah rumah yang paling nyaman. Untuk menyuruh orang untuk pulang tak digunakan kalimat “Go house” melainkan “Go gome”.

Kota tak pernah jadi rumah bagi warganya. Ia hanya menampung orang orang secara fisik, tapi tidak jiwanya. 

Sejalan dengan itu, kata Nabi Muhammad SAW, “bayti jannati”, rumahku adalah surgaku. Maka, ritual mudik bisa jadi siklus yang setiap masa tertentu akan datang. Ini sejalan dengan Hari Raya Idul Fitri disebut “Id” yang artinya ulangan “ulangan” atau “putaran.” 

Selalu ada siklus, putaran, ulangan untuk kembali suci bersih dalam setiap ritual lebaran. Dorongan menjadi takwa itu sebenarnya alamiah, fitrah karena dalam Islam manusia dilahirkan dalam keadaan yang suci dan bersih. Karenanya juga disebutkan setiap orang adalah hanif, artinya selalu merindukan kebenaran. Dengan kata lain, kesucian, kebenaran, ketakwaan adalah fitrah, sementara kepalsuan, dosa, kejahatan tidak alami, tidak fitrah, bertentangan dengan jati diri manusia yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

Pada akhirnya perayaan Idul Fitri, juga serangkaian ritual mudik yang membuat kehebohan nasional punya makna spiritual yang tinggi: kita ingin meraih kebersihan hati dari dosa dosa. Setelah pertobatan selama sebulan penuh dengan ibadah puasa, kita memiliki kerinduan untuk berkumpul, bersilaturahmi pada orang tua kita, pada siapa kita dilahirkan ke dunia. 

Kemudian kita lengkapi dengan memohon maaf kepada sesama, serta saling memaafkan sambil mengucapkan ja’alana Allahu min al-a ‘idin wa al-faizin wa al maqbulin (semoga Allah menjadikan kita semua kembali ke fitrah kita dan menang melawan dosa kita sendiri serta dikabulkan amal ibadah kita). Amin. (Ecep Suwardaniyasa Muslimin)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
PSSI Akhirnya Blak-blakan Soal Ole Romeny yang Sulit Bela Timnas Indonesia: Agak Berat, karena...

PSSI Akhirnya Blak-blakan Soal Ole Romeny yang Sulit Bela Timnas Indonesia: Agak Berat, karena...

PSSI akhirnya mengungkap alasan Ole Romeny yang sampai saat ini masih sulit dinaturalisasi untuk bisa membela Timnas Indonesia, ternyata karena...
Ribuan Warga Sambut Kedatangan Jenazah Bacawagub Aceh Tu Sop

Ribuan Warga Sambut Kedatangan Jenazah Bacawagub Aceh Tu Sop

Ribuan santri dan masyarakat dari berbagai daerah menyambut kedatangan jenazah Bacawagub Aceh Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop saat tiba di kediamannya di Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib
Beredar Kabar di WhatsApp Pj Bupati Brebes Terjangkit Mpox, Ternyata...

Beredar Kabar di WhatsApp Pj Bupati Brebes Terjangkit Mpox, Ternyata...

Beredar kabar di WhatsApp soal Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terjangkit Mpox atau cacar monyet. Ternyata ini kebenarannya.
Shin Tae-yong Resmi Dapat Amunisi Tambahan Naturalisasi, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Australia: Garuda Makin Tangguh

Shin Tae-yong Resmi Dapat Amunisi Tambahan Naturalisasi, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Australia: Garuda Makin Tangguh

Berikut prediksi susunan pemain Timnas Indonesia vs Australia di laga kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah pelatih Shin Tae-yong resmi dapat amunisi tambahan pemain naturalisasi.
Sebut Gibran Sering Terima Setoran Uang dari Menteri saat Jabat Wali Kota Solo, Rocky Gerung Dipolisikan

Sebut Gibran Sering Terima Setoran Uang dari Menteri saat Jabat Wali Kota Solo, Rocky Gerung Dipolisikan

Akademisi Rocky Gerung dipolisikan imbas sebut Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka sering menerima setoran dari sejumlah menteri saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Disindir Tak Turun saat Peringatan Darurat, Habib Rizieq Beri Pesan Menohok: Setan Sama Setan Lagi Berantem, Kita Nonton Dulu

Disindir Tak Turun saat Peringatan Darurat, Habib Rizieq Beri Pesan Menohok: Setan Sama Setan Lagi Berantem, Kita Nonton Dulu

Habib Rizieq akhirnya buka suara soal dirinya yang tidak ikut turun ke jalan saat 'Peringatan Darurat' beberapa waktu lalu untuk mengawal putusan MK. Katanya..
Trending
Timnas Indonesia Dihampiri Kabar Gembira Jelang Laga Kontra Australia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Itu?

Timnas Indonesia Dihampiri Kabar Gembira Jelang Laga Kontra Australia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Itu?

Timnas Indonesia mendapat kabar gembira jelang pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Selasa (10/9/2024).
FIFA Doakan Jay Idzes Menangkan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Siap Berlaga Berikut yang Bisa Dibaca Bantu Menangkan Pertandingan

FIFA Doakan Jay Idzes Menangkan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Siap Berlaga Berikut yang Bisa Dibaca Bantu Menangkan Pertandingan

Hal tersebut diketahui, disampaikan diakun Instagram resmi FIFA World Cup mendoakan Jay Idzes bisa membawa Tim Garuda melangkah di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menpora Dito Ariotedjo Minta Masyarakat 'Teror' Australia Saat Kontra Timnas Indonesia di SUGBK, Caranya...

Menpora Dito Ariotedjo Minta Masyarakat 'Teror' Australia Saat Kontra Timnas Indonesia di SUGBK, Caranya...

Timnas Indonesia akan menjamu Australia dalam pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa (10/9/2024) malam.
Hasil Tinju Dunia: Daud Yordan Pertahankan Sabuk Juara IBA usai Hantam Hernan Carrizo hingga KO

Hasil Tinju Dunia: Daud Yordan Pertahankan Sabuk Juara IBA usai Hantam Hernan Carrizo hingga KO

Petinju Indonesia, Daud Yordan sukses mempertahankan sabuk gelar juara IBA usai membuat berhasil menumbangkan Hernan Carrizo lewat Knock Out (KO).
Mees Hilgers 'Terdepak', Pemain Liga Inggris Ini Jadi Pemain Termahal Asia Tenggara jika Dinaturalisasi Timnas Malaysia 

Mees Hilgers 'Terdepak', Pemain Liga Inggris Ini Jadi Pemain Termahal Asia Tenggara jika Dinaturalisasi Timnas Malaysia 

Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Mees Hilgers terancam tersingkir sebagai pemain termahal di Asia Tenggara jika pemain Liga Inggris berdarah Malaysia, Joshua Brownhill dinaturalisasi oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Dua Pemain Timnas Indonesia yang Statusnya Tergeser jika Mees Hilgers Sudah Resmi Dinaturalisasi

Dua Pemain Timnas Indonesia yang Statusnya Tergeser jika Mees Hilgers Sudah Resmi Dinaturalisasi

Dua pemain Timnas Indonesia berpotensi kehilangan statusnya sebagai yang terbaik jika bek tengah FC Twente, Mees Hilgers, sudah resmi dinaturalisasi nantinya.
Tak seperti Shin Tae-yong yang Ingin Bawa Timnas Indonesia Tembus 100 Besar FIFA, Ini Ambisi Mees Hilgers Jika Resmi Gabung Skuad Garuda

Tak seperti Shin Tae-yong yang Ingin Bawa Timnas Indonesia Tembus 100 Besar FIFA, Ini Ambisi Mees Hilgers Jika Resmi Gabung Skuad Garuda

Belum resmi dinaturalisasi, namun pemain asal Belanda Mees Hilgers punya ambisi besar bersama Timnas Indonesia hingga lampaui target yang diusung Shin Tae-yong.
Selengkapnya