Usulan kongkrit saya adalah digunakan mekanisme yang bisa diajukan oleh Official atau Pelatih Sepakbola yang mendampingi anak buahnya saat berkata di lapangan, di mana kalau dalam Olahraga Bulutangkis hal ini bisa diajukan langsung oleh Pemain, yakni Permintaan CHALLENGE bilamana ada hal-hal yang kurang fair dirasakannya.
Jadi mirip-mirip dalam Bulutangkis, mekanisme CHALLENGE ini bisa digunakan utk mengakses VAR juga, tidak hanya Sang Wasit sebagai Penguasa Tunggal di Lapangan saja. Tentu ada batas maksimal juga - seperti Badminton- misalnya dalam 2x 45 menit hanya bisa diajukan 5x CHALLENGE dan jika perpanjangan waktu 2x 15 menit maksimal diajukan sebanyak 2x.
Demikian juga secara teknis tinggal ditambahkan fungsi VIRTUAL LINE yang bisa ditampilkan melalui VAR sehingga benar-benar Obyektif bilamana terjadi Offside / OnSide, Goal atau adanya Pelanggaran dalam Kotak Pinalti, Keputusan Kartu Kuning / Merah dan sebagainya.
Secara teknis penambahan fungsi VIRTUAL LINE ini mudah dilakukan dalam VAR, apalagi sekarang ada teknologi AI (Artificial Intelligence) yang bisa membuatnya dengan sangat realistis dan obyektif. Saya yakin gabungan Mekanisme CHALLENGE dan penambahan Teknologi VIRTUAL LINE dalam VAR ini akan benar-benar membuat olahraga sepekbola dibawah FIFA akan kembali Obyektif dan menjauhkan dari tuduhan-tuduhan miring kepada sikap Wasit seperti kasus SYH kemarin.
Kesimpulannya, Indonesia sebenarnya bisa menjadi negara yang mengusulkan usulan-usukan saya ini. Baik melalui Ketua PSSI Erick Thohir yang kebetulan adalah seorang Menteri dan kebetulan juga dia sempat berpengalaman menangani Tim Luar Negeri AC Milan atau melalui Menpora Ario Bimo Nandito yang memang bidang tugasnya, mumpung keduanya saat ini juga terlihat di Qatar saat menonton pertandingan kemarin.
Ini bisa menjadi Usulan Progresif dan Futuristik dari Indonesia utk FIFA demi Obyektivitas dan Integritas Cabang Olahraga Sepak bola yang menjadi kebenaran mayoritas pendidik dunia saat ini. Namun tentu semua berpulang pada Niat dan Hati Nuraninya, kalau mau. Karena sebagaimana Pemilu 2024 kemarin, ada Teknologi SIREKAP bisa dibuat Jujur dan berintegritas atau malah digunakan untuk Kecurangan bahkan Kejahatan ... AMBYAR. (aag)
Penulis Dr. KRMT Roy Suryo
Load more