LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi Judi Online
Sumber :
  • tim tvonenews

Judi Online & Negara yang Getas

Kita ingin negara segera aktif, hadir menghalangi kejahatan kejahatan yang melampui batas negara, sejak perdagangan manusia, pornografi, narkoba hingga yang terbaru judi online.

Senin, 8 Juli 2024 - 10:25 WIB

NEGARA bisa melempem seperti kerupuk terciprat air, getas seperti karet gelang yang lapuk. Garis batas wilayah, demokrasi, kedaulatan negeri yang diagungkan itu ternyata bisa jadi mitos. 

Memang bukan temuan baru, Thomas L Friedman, jurnalis peraih Pulitzer telah meramalkan ihwal masa depan bumi yang semakin “datar” dan terhubung dalam The World is Flat: The Globalized World in The Twenty-First Century ketika tembok Berlin runtuh dan perlahan Uni Eropa tersambung. 

Sejak itu globalisasi disebut seperti mantra ajaib di  abad yang baru berganti. Temuan temuan anyar di bidang teknologi informasi oleh Bill Gates, Steve Jobs dan Linus Torvald dengan Microsoft, Apple dan Linux lalu membuat bola dunia jadi gepeng dalam satu genggaman tangan. 

Sayangnya, globalisasi –yang didorong oleh teknolgi digital-- di negara lain dilekatkan dengan kreativitas, di Indonesia ditautkan dengan kekelaman. 

Baca Juga :

Belum lama, negara lumpuh ketika Pusat Data Nasional Sementara 2 atau PDNS 2 pada 20 Juni 2024 diretas. Hacker dengan jitu menunjukan betapa rapuhnya keamanan ekonsistem digital nasional.

Setelah sekian lama negara pasrah, ironis kelompok peretas Brain Chapter menepati janjinya memberi kunci deskripsi data-data PDNS 2 yang diserang ransomware.

Kerapuhan yang sama terulang ketika negara menghadapi kejahatan trannasional, menggunakan algoritma dan kecerdasan buatan untuk menggiring warga dan pejabat Indonesia berduyun duyun bermain judi daring. 

Di peristiwa yang terakhir ini, fakta fakta yang terkuak, buat kita mengelus dada. Dalam rapat kerja dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi keuangan (PPATK) menemukan seribu lebih anggota legislatif melakukan judi daring. 

Transaksi yang dilakukan oleh “yang terhormat wakil rakyat itu” bukan aktivitas “coba-coba”. Dari data yang diungkap, ada lebih dari 63 ribu kali dan perputaran uang perorang mencapai miliaran rupiah. Bahkan dari 63 ribu transaksi terdapat 7000 transaksi yang terkait anggota DPR. 

Dunia digital membuat virus judi daring merambah hingga ke desa desa. Jawa Barat ada di posisi tertinggi dengan jumlah warga yang bermain mencapai 535.644  orang dengan nilai transaksi  Rp 3,8 triliun, DKI Jakarta pada nomor dua dengan jumlah warga 238.568 orang dengan nilai transaksi Rp 2,3 triliun, Jawa Tengah posisi ketiga dengan 201.963 orang dengan nilai transaksi Rp 1,3 trliun, Jawa Timur 135.227 orang dengan nilai transaksi Rp 1,05 triliun. Banten dengan 150.301 orang dengan nilai transaksi Rp 1,02 triliun.

Salah satu yang paling digemari di Indonesia adalah judi daring jenis slot, perputaran uangnya hingga Rp 800 triliun dalam beberapa tahun terakhir.
  
Dan yang paling membuat miris adalah adanya data 80 ribu pemain judi daring adalah anak di bawah 10 tahun, sementara  ada 440 ribu orang yang berusia 10 tahun hingga 20 tahun. Tak terhitung kerusakan sosial yang diakibatkan praktek haram ini. Kejahatan jalanan marak, perceraian suami istri, depresi, hingga gantung diri. 

Drone Emprit, sistem monitor dan analisis media sosial, menemukan hampir 4 juta situs website judi online memakai situs domain pemerintahan .go.id. Dari 4 juta situs judi daring, salah satu yang paling digemari di Indonesia adalah judi daring jenis slot. 

Belum lama di Mojokerto, Jawa Timur kita dikagetkan dengan peristiwa seorang istri yang kebetulan polisi wanita nekad membakar suaminya -yang juga polisi- hingga tewas karena diduga kecanduan judi daring. Sudah puluhan kali kejadian tipikal berulang: pembunuhan yg berlatar belakang kesulitan hidup akibat bermain judi daring. 

Korban judi online ini agaknya tak sadar mereka dimanipulasi sedemikian rupa dengan perangkat kecerdasan buatan yang membaca perilaku saat bermain judi daring oleh sang bandar. Sialnya, kendali dan pelaku judi daring sulit diringkus karena mayoritas digerakkan dari luar Indonesia, seperti Kamboja dan Taiwan. Judi hanya salah satu dari kelindan kejahatan lain yang diorganisir sindikat internasional di sana, sejak narkoba, kejahatan seksual hingga perdagangan manusia.

Namun, tak lalu tanpa harapan karena Presiden Joko Widodo pada 14 Juni 2024 telah membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring (Satgas Judi Online) yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto. Sayangnya, pemberantasan judi online baru sebatas menabuh gendering, belum benar benar berperang. 

Misalnya, satgas saat ini hanya sibuk dengan korban, belum pada penegakan hukum. Pola penindakan ala pemadam kebakaran, sudah harus ditinggalkan.

Pemblokiran situs-situs  judi online oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi dengan merazia jagat digital kita terbukti tidak pernah efektif. Sebuah akun judi misalnya sudah menautkan tiga akun lain jika akun utama itu diblokir Kominfo. Selain itu penindakan yang tambal sulam memakan biaya dan waktu sangat lama. Sementara ekses judi daring semakin meresahkan.

Pelaku dan bandar bandar yang sudah tertangkap, segera sita harta kekayaan dan hasil-hasil kejahatannya tanpa terkecuali. Tersangkakan pelaku dengan UU No 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. 

Penindakan “sapu jagat” harus dilakukan. Pelaku yang diduga menyamarkan harta kekayaan hasil perjudiannya bisa disangkakan dengan pasal 3, mereka yang menyembunyikan asal usul bisa dikenakan bisa diterapkan pasal  4, sementara untuk yang menerima, menggunakan dan turut menikmati harta kekayaan dari perjudian bisa ditindak dengan pasal 5. 

PPATK juga bisa menghentikan sementara transaksi keuangan yang mencurigakan, sesuai pasal 44 ayat (1) Huruf j jo pasal 65 ayat (1) pada UU No 8/ 2010 tersebut. Pasalnya, dalam kejahatan trannasional yang pelakunya mengontrol transaksi keuangan dari negara lain, penegakan hukum harus berkejaran dengan upaya memindahtangankan atau menglihkan ke pihak lain.

Saran dari Muhammad Yusuf, Kepala PPATK 2011-2016 agar Satgas mau menimbang menggunakan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No 1/2023 tentang tata Cara Penyelesaian Permohonan Penanganan Harta Kekayaan dalam  Tindak Pidana Pencucian Uang atau Tindak Pidana Lain juga layak ditindaklanjuti. 

Dalam aturan ini, jika dalam waktu 30 hari setelah penyidik  melakukan penyidikan  atas laporan PPATK terkait transaksi yang dihentikan sementara itu tak ada pihak yang keberatan dan mengklaim sebagai pemiliknya, maka penyidik dapat langsung membawa berkas perkara itu ke pengadilan untuk dimohonkan dirampas untuk negara. 

Dengan kata lain, tak sampai dua bulan, asset-asset dan harta diduga hasil judi daring dirampas negara, dan jika dikemudian hari jika pemilik harta bisa ditemukan, maka pemilik bisa dikenakan saksi pidana. 

Demikan, hanya dengan tindakan cepat,  publik bisa diyakinkan, bahwa pembentukan Satgas  Judi Online ini bukanlah hanya “hobi” membentuk beragam Satuan Tugas Ad-Hoc (Sejak Satgas Covid 19, Satgas Perizinan Tambang, hingga Satgas Pungli dan Transaksi Mencurigakan Rp 349 Triliun) seperti yang sudah sudah.  

Kita ingin negara segera aktif, hadir menghalangi kejahatan kejahatan yang melampui batas negara, sejak perdagangan manusia, pornografi, narkoba hingga yang terbaru judi online. Ketika batas meluruh, globalisasi jadi mantra baru, lalu modal dan orang bisa mengalir tanpa bisa dicegah, seperti yang diramalkan Thomas L Friedman, kita ingin yang datang bukanlah kejahatan dan kekelaman dengan segala bentuknya. Ecep Suwardaniyasa Muslimin

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Sudah cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Akhirnya Blak-blakan soal Kedekatannya dengan Boy William: Aku Tuh Sama Dia Udah...

Sudah cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Akhirnya Blak-blakan soal Kedekatannya dengan Boy William: Aku Tuh Sama Dia Udah...

Padahal belum lama cerai dari Ruben Onsu, tapi Sarwendah sudah dijodoh-jodohkan dengan Boy William. Baru-baru ini, ia menyampaikan klarifikasinya. Seperti apa?
Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung - Rano Karno Unggul pada Tiga Wilayah

Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung - Rano Karno Unggul pada Tiga Wilayah

Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Jakarta 2024 telah sampai pada tingkat Kabupaten dan Kota.
Boy William Akhirnya Blak-blakan Ungkap Perasaan Aslinya ke Sarwendah, Tak Menyangka Kalau Selama ini Keduanya Memang Sudah...

Boy William Akhirnya Blak-blakan Ungkap Perasaan Aslinya ke Sarwendah, Tak Menyangka Kalau Selama ini Keduanya Memang Sudah...

Kedekatan Boy William dan Sarwendah kembali jadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Usai kedapatan membuat konten bersama, rupanya mereka memang sudah...
Tak Ingin Kehilangan Amad Diallo, Ruben Amorim Beberkan Proyeksi Posisinya di MU

Tak Ingin Kehilangan Amad Diallo, Ruben Amorim Beberkan Proyeksi Posisinya di MU

Pelatih Manchester United (MU) Ruben Amorim mengaku optimis pemain sayap multiposisi Amad Diallo segera memperpanjang kontraknya yang akan segera berakhir Juni
Kementan Alokasikan Rp23,61 Triliun dari Anggaran 2025 untuk Swasembada Beras

Kementan Alokasikan Rp23,61 Triliun dari Anggaran 2025 untuk Swasembada Beras

Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp23,61 triliun diprioritaskan untuk mendukung program swasembada beras.
Pelatih Red Sparks Coba Buat Vanja Bukilic Seperti Ratu Voli Korea, Media Lokal: Tak Ada yang Bisa Menjadi Kim Yeon-koung

Pelatih Red Sparks Coba Buat Vanja Bukilic Seperti Ratu Voli Korea, Media Lokal: Tak Ada yang Bisa Menjadi Kim Yeon-koung

Optimisme Ko Hee-jin untuk membawa dua pemain asing, Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic ternyata kini dipertanyakan karena keduanya memiliki posisi yang sama sebagai opposite hitter. 
Trending
Akhirnya Terungkap Motif Sebenarnya MAS Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Polisi: Bukan Karena Belajar

Akhirnya Terungkap Motif Sebenarnya MAS Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Polisi: Bukan Karena Belajar

Sebagian publik bertanya-tanya soal motif anak berinisial MAS (14) bunuh ayah APW (40), dan neneknya, RM (69) di Lebak Bulus.
Keras! Gus Miftah Kena Tegur Mayor Teddy Usai Viral Diduga Hina Penjual Es Teh di Pengajian, Sebut Hanya Candaan: Saya Minta Maaf

Keras! Gus Miftah Kena Tegur Mayor Teddy Usai Viral Diduga Hina Penjual Es Teh di Pengajian, Sebut Hanya Candaan: Saya Minta Maaf

Tampak menyesal, Gus Miftah meminta maaf sekaligus mengakui mendapat teguran dari Mayor Teddy akibat video olok-olok penjual es teh yang viral dan bikin gaduh.
Status WhatsApp Terakhir Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Terungkap, Ungkapkan Rasa Takut Karena...

Status WhatsApp Terakhir Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Terungkap, Ungkapkan Rasa Takut Karena...

Guru les dari anak bunuh ayah dan nenek kandung di Lebak Bulus ungkap status WhatsApp terakhir sebelum kejadian pembunuhan tragis.
Selain Gemar Melukis, History YouTube Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Akhirnya Diketahui, Polisi: Dia Suka...

Selain Gemar Melukis, History YouTube Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Akhirnya Diketahui, Polisi: Dia Suka...

Selain diketahui suka melukis, history YouTube anak 14 tahun yang membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya di Lebak Bulus akhirnya diketahui. 
Isi HP Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Akhirnya Terbongkar, Polisi Sebut di Galerinya Tersimpan Foto dan Video...

Isi HP Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Akhirnya Terbongkar, Polisi Sebut di Galerinya Tersimpan Foto dan Video...

Isi HP anak 14 tahun bunuh ayah dan nenek dengan pisau di Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan akhirnya terbongkar. 
Terjawab Sudah Identitas Asli dari Penjual Es Teh Keliling yang Diolok-olok Gus Miftah, Ternyata Dia Itu...

Terjawab Sudah Identitas Asli dari Penjual Es Teh Keliling yang Diolok-olok Gus Miftah, Ternyata Dia Itu...

Akhirnya terungkap identitas asli dari penjual es teh keliling yang beberapa waktu lalu sempat diolok-olok oleh Gus Miftah dalam acara Magelang Bersholawat.
Aman dari Pencoretan Shin Tae-yong, 'Trio Brasil' Timnas Indonesia yang Disorot Vietnam Berpotensi Tampil di Piala AFF 2024

Aman dari Pencoretan Shin Tae-yong, 'Trio Brasil' Timnas Indonesia yang Disorot Vietnam Berpotensi Tampil di Piala AFF 2024

Belum dicoret Shin Tae-yong, para pemain beraroma Brasil di skuad Timnas Indonesia yang sempat jadi sorotan media Vietnam berpotensi tampil di Piala AFF 2024.
Selengkapnya
Viral