Komunitas komunitas lari tumbuh seperti jamur di musim hujan. Hampir setiap hari setiap sudut di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta penuh dengan kegiatan komunitas lari yang tengah berlatih bersama.
Selalu ada lomba lari setiap akhir pekan. Bahkan dalam satu hari bisa berbarengan dua atau tiga ajang lomba lari. Perusahaan yang menggelar event lari senang karena dengan mudah ribuan pelari dengan mudah digaet untuk berolah raga bersama.
Sesekali ikutilah Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jalan Sudirman Jakarta. Anda akan merasakan sensasi antre hanya untuk berlari. Terutama jika Anda memulai lari dari kawasan GBK, lalu jalan akan menurun sedikit dan saat memasuki Bunderan Hotel Indonesia jalan biasanya akan penuh sesak dan tak mungkin lari untuk kita berlari. Yang terjadi adalah ribuan orang akan berjalan pelan memutari tugu legendaris Patung Selamat Datang.
Setiap fenomena sosial muncul sudah galib jika pengusaha akan mengambil peluang. Di depan mall FX Sudirman misalnya lapak lapak berjejer menjual perlengkapan lari, mulai kaca mata, topi, jersey, sabuk lari, hingga asupan nutrisi. Untuk kaum berduit yang mengutamakan merek tentu bisa memilih membelinya di outlet outlet bermerek di dalam mall yang juga menyediakan kamar bilas—termasuk mandi dan gunakan wewangian—untuk pelari. Maksudnya, setelah berlari, pekerja kantoran bisa kembali rapih dan siap langsung masuk ke perusahaannya masing masing.
Demikian, hampir tak ada yang negatif dari geliat baru di Jakarta ini, saham saham produsen sepatu semacam MAP, misalnya melejit di bursa saham. Selain itu, negara juga akan lebih berhemat karena jika warga tetap sehat anggaran jaminan kesehatan akan mengecil.
Load more