LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pojok KC - Ilustrasi Seremoni Sudah, Saatnya Bekerja Prabowo-Gibran!
Sumber :
  • tim tvonenews

Seremoni Sudah, Saatnya Bekerja Prabowo-Gibran!

Karena janji janji sudah ditebarkan, Asta Cita harus segera diwujudkan, bangsa ini sudah menunggu terlalu lama, tidak bisa dibiarkan terus menunggu!

Selasa, 22 Oktober 2024 - 18:49 WIB

AKHIRNYA setelah rangkaian seremoni kenegaraan yang meriah pada akhir pekan kemarin, kita kini sudah mendapatkan nama-nama definitif untuk mengisi 48 pos kementerian yang dibentuk Prabowo-Gibran.

Saya kira nama nama tersebut cukup baik, variatif dan punya prestasi di bidang masing-masing. Proses perburuan menteri dalam Kabinet Merah Putih yang berbeda juga membangkitkan harapan. Ada rekam jejak yang dipertimbangkan matang, ada penilaian berjenjang, dilakukan pembekalan dan pengarahan sejak di Kertanegara, Hambalang hingga ke Akademi Militer Magelang dan pelibatan sejumlah tim lain yang dibentuk Prabowo Subianto bisa membuat Kabinet Merah Putih bekerja lebih cepat, lebih optimal.

Sufmi Dasco Ahmad, anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo Gibran, orang yang paling bertanggung jawab pada pencarian 107 nama-nama yang sudah mengisi 48 kementerian yang telah dibentuk Prabowo Subianto menyebut nama-nama muncul sudah terbaik yang bisa ia usahakan. Nama-nama itu juga tidak muncul begitu saja, ada proses panjang bahkan sejumlah nama diseleksi sejak bertahun tahun sebelumnya. 

“Kami memang tidak banyak tampil, tapi banyak kerja,” ujar Dasco.

Baca Juga :

Kini rangkaian seremonial kenegaraan telah usai, kerja kerja penting sudah menunggu. Salah satu agenda penting yang harus dilakukan Prabowo Subianto adalah memberantas korupsi. Kita tahu ini salah satu aspek terlemah dari sepuluh tahun kekuasaan Jokowi. Indeks Pemberantasan Korupsi mandeg, stagnan, jalan di tempat.

Pojok KC - Ilustrasi Seremoni Sudah, Saatnya Bekerja Prabowo-Gibran!
Pojok KC - Ilustrasi Seremoni Sudah, Saatnya Bekerja Prabowo-Gibran!
Sumber :
  • ANTARA

 

Data menunjukan 10 tahun pemerintahan Jokowi berakhir sama dengan pada saat pertama kali disumpah sebagai Presiden Terpilih pada 2014. IPK Indonesia pada 2014 adalah 34, kemudian 36 pada 2015, jadi 37 pada 2017, lalu 38 pada 2018, melorot jadi 40 pada 2019. 

Serangan politik pada KPK juga sangat gencar, pada akhirnya membuat lembaga anti rasuah ini "terkapar" jadi lembaga yang tak disegani lagi. DPR pernah memprakarsai hak angket, Mahkamah Konstitusi memasukan KPK ke rumpun eksekutif biasa, puncaknya,  yang "mematikan" KPK adalah revisi UU KPK yang dilakukan di akhir periode kekuasaan Jokowi pada 2019.

Sinyalemen bocornya anggaran pembangunan sebesar –paling tidak– 30 persen setiap tahun, seperti yang dinyatakan begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo, kebetulan juga ayahanda Prabowo, puluhan tahun lalu saat ini masih terjadi. Sudah serapan anggaran rendah dan tak berkualitas, sepertiga anggarannya juga dikorupsi.

Saya yakin Prabowo yang dikenal detail akan menjadikan isu pemberantasan korupsi sebagai prioritas dalam program seratus hari kinerjanya. Berkali kali ia mewanti wanti pada orang orang yang ia panggil ke Kertanegara dan Hambalang agar tidak main main dengan korupsi. Prabowo menyebut tidak segan segan untuk memberikan siapapun yang terlibat tindak pidana korupsi di lingkungan terdekatnya pada penegak hukum, meski itu pembantu terdekatnya. Untuk hal ini kita ingat eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, salah satu lingkaran terdekat Prabowo Subianto yang meringkuk di jeruji besi karena korupsi.

Prabowo pun telah beri pernyataan tanpa tedeng aling aling. "Saya sudah sampaikan kepada semua partai yang mau bergabung dengan koalisi saya. Terang terangan saya katakan, semua ketua umum jangan menugaskan menteri menteri yang saudara tunjuk dalam pemerintahan, jangan Saudara tugaskan mencari uang dari APBN," ujar Prabowo pada sebuah acara pembekalan anggota legislatif PKB dua pekan lalu.

Pojok KC - Ilustrasi Seremoni Sudah, Saatnya Bekerja Prabowo-Gibran!
Pojok KC - Ilustrasi Seremoni Sudah, Saatnya Bekerja Prabowo-Gibran!
Sumber :
  • ANTARA

 

Sinyal lain untuk tidak main main dengan korupsi juga disebut dalam pidato pelantikannya, 20 Oktober lalu. "Ikan busuk dari kepala," ujar Prabowo. Prabowo tentu ingin menyatakan soal pentingnya keteladanan dalam pemberantasan korupsi. Kita tahu dalam banyak kasus pemberantasan korupsi gagal menjadi gerakan politik yang terstruktur karena "pencurian" uang negara melibatkan pemimpin politik tertinggi. Pernyataan ini konteksnya sangat penting dalam arti untuk menekankan adanya kehendak politik dari pemimpin politik tertinggi. Apalagi kita tahu beban Asta Cita yang harus segera diwujudkan adalah pemberantasan korupsi.

Apa yang mesti dilakukan? Dalam seratus hari pertama adalah segera seleksi ulang calon pemimpin KPK, jangan sampai ada di antara mereka yang tak sejalan dengan langgam baru pemberantasan korupsi pemerintahan Prabowo-Gibran. Ini juga agar calon pemimpin KPK yang diseleksi pada periode pemerintahan Jokowi tak memiliki agenda sendiri, apalagi menjadikan pemberantasan korupsi sebagai alat barter politik.

Setelah itu segera lucuti pasal pasal hasil revisi dalam UU KPK yang membuat lembaga antirasuah ini masuk dalam rumpun eksekutif biasa. Hal mendesak lain di seratus hari pertama adalah segera susun daftar masalah yang membuat Rancangan Undang Undang Perampasan Aset mangkrak di DPR.

Selain pemberantasan korupsi, Prabowo perlu segera “menekan gas” pertumbuhan ekonomi. Harapan pembukaan lapangan kerja baru hanya bisa dilakukan jika pertumbuhan bisa dikerek lebih dari 5 persen. Solanya, pemerintahan Jokowi “gagal” membuat kita naik kelas karena pertumbuhan ekonomi yang tak pernah bisa melampaui 5 persen.

Prabowo harus bisa segera mengorkestrasi seluruh kementerian di bawah Kementerian Bidang Perekonomian yang dikomandani oleh Airlangga Hartarto agar keluar dari jebakan menjadi negara dengan pendapatan menengah. Bonus demografi saat ini harus segera dimanfaatkan agar warga Indonesia bisa sejahtera dan kaya sebelum menua. Caranya tentu hanya bisa dicapai jika terjadi “lompatan” pada pertumbuhan ekonomi. Lima tahun ke depan Prabowo harus membawa Indonesia menjadi negara dengan pendapatan tinggi dan negara maju.

Pojok KC - Ilustrasi Seremoni Sudah, Saatnya Bekerja Prabowo-Gibran!
Pojok KC - Ilustrasi Seremoni Sudah, Saatnya Bekerja Prabowo-Gibran!
Sumber :
  • ANTARA

 

Meski wajah wajah yang mengisi pos pos kementerian ekonomi mayoritas muka-muka lama, gebrakan baru harus dilakukan. Tak boleh ada cara cara biasa, apalagi normatif saja. Kebiasaan, mindset, pola rutin harus ditinggalkan diganti dengan ‘terobosan’ dan ‘inovasi’ ekonomi. Yang segera tampak memang “kegemukan” kabinet akan menyulitkan pengambilan kebijakan yang efektif. Karena itu kepemimpinan politik jadi penting. Jangan lagi terjadi kebijakan tumpang tindih atau bahkan saling menegasikan.  

Postur pertumbuhan ekonomi pun harus dibuat lebih sehat. Basis pertumbuhan ekonomi yang selama ini mengandalkan sektor konsumsi, harus didorong pada penguatan industri pengolahan. Pertumbuhan ekonomi yang tergantung pada sektor konsumsi sangat rapuh: ketika ekonomi lesu, pendapatan warga terbatas, daya beli menurun, sektor konsumsi pun melemah. 
 
Modal yang dimiliki di awal pemerintahan Prabowo-Gibran penting untuk jadi booster kepemimpinan yang kuat tadi. Paling tidak Prabowo-Gibran punya dua modal sosial saat ini, yaitu citra positif publik dan tingginya tingkat keyakinan publik. Pasangan ini unggul satu putaran, yakni 96.214.691 suara atau 58,59 persen pemilih. Belum lagi dari sebaran wilayah, Prabowo-Gibran juga unggul signifikan: lebih dari separuh pemilih di 35 provinsi memberikan dukungan pada Prabowo-Gibran.

Dengan modal politik yang tinggi ini, jika suatu saat ternyata ada menteri menteri yang tak menunjukan performa yang semestinya, saya kira instrumen yang dimiliki Prabowo, yakni reshuffle kabinet bisa digunakan. Karena janji janji sudah ditebarkan, Asta Cita harus segera diwujudkan, bangsa ini sudah menunggu terlalu lama, tidak bisa dibiarkan terus menunggu! (Ecep Suwardaniyasa Muslimin)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Instruksi Kapolri Realisasikan Program Ketahanan Pangan dan Makan Bergizi Gratis Gratis era Prabowo Subianto

Instruksi Kapolri Realisasikan Program Ketahanan Pangan dan Makan Bergizi Gratis Gratis era Prabowo Subianto

Pemerintah Presiden RI, Prabowo Subianto terus melakukan sederet persiapan dalam program makan bergizi gratis yang akan direalisasikannya.
Buktikan Indonesia Aman, Ketum PSSI Erick Thohir Minta FIFA dan AFC Tak Kabulkan Keinginan Bahrain Pindahkan Lokasi Pertandingan

Buktikan Indonesia Aman, Ketum PSSI Erick Thohir Minta FIFA dan AFC Tak Kabulkan Keinginan Bahrain Pindahkan Lokasi Pertandingan

Keinginan Timnas Bahrain untuk memindahkan lokasi laga lanjutan kualifikasi piala dunia di Indonesia ke tempat lain dianggap Ketum PSSI Erick Thohir tak relevan
Sambil Bertatap-Tatapan, Sarwendah Bicara Jujur Soal Perangai Betrand Peto yang Paling Tidak Disukainya: Kalau Onyo Lagi...

Sambil Bertatap-Tatapan, Sarwendah Bicara Jujur Soal Perangai Betrand Peto yang Paling Tidak Disukainya: Kalau Onyo Lagi...

Sambil bertatap-tatapan, Sarwendah bicara jujur soal perangai Betrand Peto yang paling tidak disukainya. Ternyata, bunda paling tidak suka kalau Onyo sedang…
Mengharukan, Viral Bocah Kelas 4 SD Tak Mau Makan Siang Gratis karena Teringat Ibunya Belum Makan: Tiap Hari Disisihkan untuk Mama

Mengharukan, Viral Bocah Kelas 4 SD Tak Mau Makan Siang Gratis karena Teringat Ibunya Belum Makan: Tiap Hari Disisihkan untuk Mama

Viral di media sosial sebuah video menunjukkan bocah kelas 4 SD yang menolak memakan makan siang gratis. Ternyata alasannya bikin terharu, karena teringat ibu..
Viral Petisi Penangkapan Isa Zega, Kontroversi Hijab Transgender di Tanah Suci

Viral Petisi Penangkapan Isa Zega, Kontroversi Hijab Transgender di Tanah Suci

Selebgram transgender Isa Zega, yang memiliki nama asli Sahrul, resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya.  Laporan tersebut terkait aksinya mengenakan hijab syar’i
Viral Uang Mutilasi, Modus Pemalsuan Uang Gabungkan Asli dan Palsu Buat Dapat Ganti 2 Kali Lipat, Begini Cara Mengenalinya

Viral Uang Mutilasi, Modus Pemalsuan Uang Gabungkan Asli dan Palsu Buat Dapat Ganti 2 Kali Lipat, Begini Cara Mengenalinya

Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim menjelaskan ciri-ciri uang mutilasi atau uang rupiah yang diduga dirusak secara sengaja.
Trending
FIFA Pastikan Timnas Indonesia Bisa Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026 Usai Hancurkan Arab Saudi di Stadion GBK, Asalkan...

FIFA Pastikan Timnas Indonesia Bisa Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026 Usai Hancurkan Arab Saudi di Stadion GBK, Asalkan...

FIFA pastikan Timnas Indonesia bisa lolos langsung ke Piala Dunia 2026 usai melibas Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), asalkan lakukan ini..
Jika Tak Hafal Ad Dhuha dan Asy Syams, Baca Surat ini saat shalat Dhuha agar Rezeki Moncer Kata Ustaz Adi Hidayat

Jika Tak Hafal Ad Dhuha dan Asy Syams, Baca Surat ini saat shalat Dhuha agar Rezeki Moncer Kata Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyoroti perihal bacaan surat pendek terbaik saat menunaikan shalat Dhuha diketahui banyak orang, yakni Surat Ad Dhuha dan Asy Syams.
Respons Menohok Media Vietnam Melihat Timnas Indonesia jadi Raja Baru Sepak Bola Asia Tenggara, Katanya Anak Asuh Shin Tae-yong ...

Respons Menohok Media Vietnam Melihat Timnas Indonesia jadi Raja Baru Sepak Bola Asia Tenggara, Katanya Anak Asuh Shin Tae-yong ...

Media Vietnam memberikan respons yang tak terduga soal timnas Indonesia semakin mengukuhkan label "Raja Baru Sepak Bola Asia Tenggara" usai kalahkan Arab Saudi.
Calvin Verdonk Beberkan Alasan Dirinya Mampu Berlari Tanpa Lelah di Sepanjang Laga Timnas Indonesia Vs Arab Saudi

Calvin Verdonk Beberkan Alasan Dirinya Mampu Berlari Tanpa Lelah di Sepanjang Laga Timnas Indonesia Vs Arab Saudi

Calvin Verdonk berbicara tentang alasan dirinya mampu berlari seakan tanpa lelah ketika Timnas Indonesia menghajar Arab Saudi, Selasa (19/11/2024) malam WIB.
Akibat Ulah Timnas Indonesia, Green Falcon Diterjang Krisis Baru Hingga Jadi 'Berita Panas' di Arab Saudi, Herve Renard: Sebenarnya..

Akibat Ulah Timnas Indonesia, Green Falcon Diterjang Krisis Baru Hingga Jadi 'Berita Panas' di Arab Saudi, Herve Renard: Sebenarnya..

Krisis Green Falcon lantaran performa buruk Arab Saudi sepanjang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, salah satunya kalah dari Timnas Indonesia (2-0).
AFC Bikin Rugi Lagi usai Kemenangan Timnas Indonesia Dirampok, Kali Ini Giliran China Merasa Dicurangi Wasit Saat Lawan Jepang hingga Lapor ke FIFA

AFC Bikin Rugi Lagi usai Kemenangan Timnas Indonesia Dirampok, Kali Ini Giliran China Merasa Dicurangi Wasit Saat Lawan Jepang hingga Lapor ke FIFA

AFC lagi-lagi menunjuk wasit yang merugikan sebuah tim hingga dilaporkan ke FIFA pada pertandingan China kontra Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
Profil Dion Markx Calon Pemain Timnas Indonesia, Punya Garis Keturunan dari Sang Ayah Berdarah Palembang

Profil Dion Markx Calon Pemain Timnas Indonesia, Punya Garis Keturunan dari Sang Ayah Berdarah Palembang

Inilah profil Dion Markx calon pemain Timnas Indonesia. Ternyata dia punya garis keturunan dari sang ayah yang berdarah Palembang.
Selengkapnya
Viral