Dalam memilih hotel, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah menentukan anggaran sewa yang disiapkan untuk sewa kamar per malam. Yang kedua adalah letak lokasi hotel, seberapa jauh jarak dengan pusat yakni Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Biasanya semakin dekat hotel dengan pusat, harga yang ditawarkan akan lebih mahal dibandingkan dengan hotel yang lebih jauh. Berikutnya adalah fasilitas yang diberikan oleh hotel. Hotel yang jaraknya lebih dekat biasanya akan mempromosikan kemudahan dalam menjangkau pusat. Sementara untuk hotel yang jaraknya lebih jauh, biasanya akan memberikan fasilitas bus/ shuttle untuk antar jemput ke pusat. Banyaknya orang yang akan menginap juga menentukan harga sewa. Semakin banyak orang yang akan menginap, maka otomatis jumlah tempat tidur yang dibutuhkan lebih banyak. Dan itu akan mempengaruhi harga hotel.
Jika Pelancong muslim sudah mengetahui anggaran yang dimiliki, langkah berikutnya adalah menentukan pilihan. Jika anggaran yang dimiliki cukup untuk menyewa kamar di hotel yang dekat dengan pusat, ini bisa menjadi pilihan utama. Namun bagi yang tidak memperhatikan jarak, hotel yang jauh dari pusat bisa menjadi opsi yang baik dalam menghemat anggaran. Karena sejatinya ketika memilih untuk melangsungkan umrah secara mandiri adalah untuk menghemat anggaran perjalanan.
Yang tak kalah penting dalam memilih OTA adalah yang bisa memberikan kemudahan dalam pembayaran. Karena ada sejumlah OTA yang hanya bisa menyelesaikan pembayaran hanya dengan menggunakan kartu kredit, sementara belum tentu semua Pelancong muslim memiliki kartu kredit. Namun ada juga OTA yang memberikan kemudahan dengan cara membayar menggunakan kartu debit, mobile banking dan melalui gerai pasar mini swalayan dan sejenis. Beberapa OTA juga ada yang memiliki opsi pembayaran langsung saat tiba di hotel. Saat melakukan pemesanan kamar, penyewa sudah bisa mendapat konfirmasi dari pihak hotel dan pembayaran bisa dilakukan saat cek masuk hotel.
Selain itu ada beberapa OTA yang menawarkan promosi pembayaran hotel cara "Pay Later"bayar kemudian. Disarankan bagi Pelancong Muslim untuk tidak melakukan metode pembayaran ini karena didalamnya ada unsur riba yang tidak sesuai dengan syariah. Karena sejatinya kita akan menjalankan ibadah umrah yang agung, dan saat akan memulainya jangan dikotori dengan sesuatu yang justru akan menjerumuskan kepada yang akan menghantar ke perbuatan yang diharamkan.
Bagi Pelancong muslim yang akan melangsungkan umrah hukumnya wajib untuk mempelajari tata cara berumrah beserta rukunnya. Jangan sampai saat kita melaksanakah umrah tidak sesuai sunnah. Manasik memang bukan termasuk rukun maupun wajib umrah, namun ini menjadi sesuatu yang penting agar ibadah kita tidak menyelisihi sunnah.
Bagi Pelancong muslim yang akan berumrah dengan bantuan agen perjalanan, biasanya akan ada waktu yang disiapkan untuk melakukan manasik sebelum berangkat ke tanah suci. Dan biasanya apabila sudah berada di tanah suci akan ada mutawwif yang akan menjadi pembimbing saat melaksanakan umrah. Biasanya seorang mutawwif akan menjadi jangkar bagi jamaah dan memberikan bimbingan baik rukun umrah serta bacaan.
Bagi Pelancong muslim mandiri sebetulnya juga bisa mencari seorang mutawwif yang akan menjadi pebimbing saat berada di tanah suci. Ada banyak rekomendasi jasa mutawwif yang bisa ditemukan melalui jasa aplikasi dan rekomendasi dari orang lain. Namun bagi yang ingin "mengurangi" anggaran agar tetap ramping, Pelancong muslim bisa menjadi mutawwif bagi diri sendiri dengan cara mempelajari manasik.
Saat ini sudah banyak aplikasi yang dibuat untuk mempermudah seseorang untuk manasik mandiri. Salah satunya seperti "Bekal Haji" yang telah dikembangkan oleh Ustdaz Firanda Hafizhahullah. Atau tulisan tenatang tata cara umrah yang sudah diunggah oleh portal islam seperti rumaysho.com, Almanhaj.co.id, konsultasisyariah.com, muslim.or.id dan yang sejenis lainnya. Atau bisa praktik langsung langkah demi langkah dari unggahan tuntunan umrah yang diunggah oleh rodjatv di kanal YouTube.
Pelancong muslim yang akan langsung melakukan umrah setibanya di KSA, wajib sudah berniat umrah dan mengenakan kain ihram saat masih di atas pesawat. Saat diatas pesawat nanti akan ada pemberitahuan bagi penumpang pesawat mengenai estimasi pesawat tepat berada sejajar di batas miqat. Untuk pesawat yang berasal dari Indonesia, tempat miqat berada diatas udara Yalamlam atau berada 92 Km sisi Tenggara kota Makkah. Anda yang akan berihram, pastikan telah membawa kain ihram keatas pesawat. Untuk mengganti pakain dengan kain ihram, Pelancong muslim bisa menggantinya di toilet pesawat atau mencari tempat yang kosong. Bagi yang menggunakan maskapai Saudia, bisa juga mengganti kain ihram di mushola yang berada dibagian belakang pesawat.
Jika Pelancong muslim sudah menentukan lokasi hotel di Makkah dan Madinah, maka langkah berikutnya menyiapkan itenary (jadwal harian) selama berada di Tanah Suci. Pembuatan itenary bertujuan agar semua kegiatan yang akan kita lakukan bisa lebih terencana dan terorganisir. Jadi tidak ada kegiatan yang terlewatkan atau justru terlupakan.
Jika itenary sudah tersusun rapih, maka berikutnya bisa menentukan jenis tansportasi lokal yang bisa kita gunakan selama di Kota Makkah dan Madinah. Sejatinya pemerintah KSA telah menyiapkan transportasi umum bagi warganya maupun pelancong iternasional yang akan berpergian menggunakan transportasi publik. Saat ini beberapa transportasi publik yang bisa digunakan mulai dari bus sampai kereta cepat. Selain itu, transportasi lain yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan taksi maupun taksi online (taksol). Namun tentu berbeda jika memilih taksi ataupun taksol, ongkos yang dikeluarkan tentu lebih mahal dibanding transportasi publik.
Load more