Komitmen investasi asing yang dibawa Presiden Prabowo adalah sebuah prospek baru yang bisa menjadi salah satu jalan keluar, di tengah meningkatnya jumlah angkatan kerja yang menganggur. Karena itu, para menteri diharapkan responsif mengelola komitmen investasi itu.
Selain itu, Presiden juga berinisiatif segera merealisasikan hilirisasi aneka ragam potensi SDA. Inisiatif itu dipaparkan Presiden dalam forum pembekalan para menteri anggota Kabinet Merah Putih yang dilaksanakan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini. Presiden sudah menyebutkan bahwa hilirisasi SDA akan menyentuh 28 komoditas unggulan Indonesia.
Rinciannya meliputi nikel, timah, tembaga, besi baja, emas perak, batu bara, aspal buton, dan minyak bumi. Sasaran hilirisasi lainnya meliputi gas bumi, kelapa, karet, getah pinus, udang, ikan TCT, rajungan, rumput laut, pasir silika, kobal, logam tanah jarang, kakao, pala, dan tilapia.
Ketika merencanakan swasembada pangan dan hilirisasi SDA, konsekuensi logisnya adalah membuka data tentang potensi daerah. Sebab, potensi tanaman pangan tersebar di semua pelosok daerah. Lebih dari itu, puluhan komoditas unggulan yang menjadi target hilirisasi SDA itu pun bisa ditemukan di berbagai pelosok tanah air. Maka, peran pemerintah daerah dalam mewujudkan target swasembada pangan dan hilirisasi SDA jelas sangat signifikan. Ketika Presiden sudah mencanangkan swasembada pangan dan hilirisasi puluhan komoditas unggulan, tindak lanjutnya adalah tanggapan dan inisiatif daerah.
Load more