Hand hygiene atau kebersihan tangan adalah langkah utama untuk mencegah infeksi terkait perawatan kesehatan (Healthcare-Associated Infections, disebut juga HAIs) termasuk bila bayi dirawat di ruang NICU.
HAIs seringkali ditularkan oleh tenaga kesehatan yang melepaskan partikel kulit di sekitar pasien, yang mengandung bakteri berbahaya seperti Klebsiella spp. dan Staphylococcus aureus.
Namun, meningkatkan kepatuhan terhadap kebersihan tangan di antara tenaga kesehatan adalah tantangan yang rumit. Oleh karena itu pemantauan ketat kebersihan tangan staf NICU diperlukan untuk mengurangi HAIs, meningkatkan keselamatan pasien, dan mengurangi biaya kesehatan.
Data WHO untuk wilayah Asia Tenggara tahun 2021 pada hari cuci tangan sedunia menyebutkan bahwa infeksi pada bayi baru lahir 2–3 kali dan 3–20 kali lebih tinggi di negara berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan dengan negara berpenghasilan tinggi.
Hasil penelitian di Indonesia yang dilakukan di 11 rumah sakit di DKI Jakarta pada tahun 2004 menunjukkan bahwa kejadian infeksi nosokomial sebesar 9,8% (Spiritia, 2006) dan paling tinggi ditemukan di ruang perawatan intensif neonatus (Tambunan, 2008).
Bayi baru lahir perlu dilakukan pemantauan karena risiko tinggi terjadi masalah kesehatan. Lingkungan kompleks di Unit NICU membutuhkan perhatian khusus terkait kebersihan tangan.
Penelitian infeksi nosokomial di NICU juga menyatakan bahwa pasien yang dirawat sangat berisiko untuk terpajan prosedur invasif dan peralatan, seperti penggunaan ventilator (Won et al. 2004).
Infeksi nosokomial dapat juga ditunjukkan melalui penggunaan kateter pembuluh darah, infus dengan osmolalitas tinggi, penggunaan alat bantu nafas, penggunaan antibiotik sebagai resiko penyebab yang signifikan (Lachassinne, Letamendia-Richard & Gaudelus, 2005).
Load more