LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi - Pojok KC
Sumber :
  • tim tvonenews.com

Shin Tae-yong

Catatan Pemimpin Redaksi tvonenews.com, Ecep Suwardaniyasa, menyoal kiprah hebat pelatim timnas Shin Tae-yong. Artikel ini pernah diterbitkan pada 18 September 2023 lalu. 

Senin, 6 Januari 2025 - 14:34 WIB

Catatan Pemimpin Redaksi tvonenews.com, Ecep Suwardaniyasa, menyoal kiprah hebat pelatim timnas Shin Tae-yong. Artikel ini pernah diterbitkan pada 18 September 2023 lalu. 

Kita kini menyebutnya sebagai pelatih yang mencetak sejarah karena bisa mengantarkan tiga Timnas Indonesia berbeda usia berlaga pada final Piala Asia, sesuatu yang sebelumnya sangat sulit kita bayangkan meski dalam imajinasi. 

Publik sepak bola nasional menjulukinya dengan berbagai atribut, juru racik handal, Mourinho Asia.
Namun, warga Indonesia langsung lupa Shin Tae-yong, pelatih yang selalu tampil dandy ini pada mulanya bukan pilihan utama. 

Ia hanya seorang yang dimaksudkan sebagai pengganti karena PSSI saat itu tengah menjalin komunikasi juga dengan sejumlah pelatih lain.

Baca Juga :

Namun, Ratu Thisa, perempuan pertama yang didapuk sebagai Sekjen di PSSI karena dikenal luwes bergaul dengan banyak kalangan di skena sepak bola regional mengendus moment yang cocok untuk mendekati eks pelatih Korea Selatan yang saat itu tengah sabatikal, cuti panjang tidak melatih klub apapun.

Media Korea Selatan Pertanyakan Keputusan Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Singgung Soal Kejanggalan PSSI
Media Korea Selatan Pertanyakan Keputusan Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Singgung Soal Kejanggalan PSSI
Sumber :
  • Kolase tvOnenews/Ilham/Taufiq

 

Operasi senyap lalu digelar. STY minta negosiasi digelar di negara netral. Alasannya, agar tak memancing spekulasi media. Pada November 2019, saat skuad Indonesia berhadapan dengan Malaysia di Kuala Lumpur untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) akhirnya bertemu dengan STY. Pertemuan yang saya kira perlu dikenang sebagai salah satu tonggak kebangkitan sepak bola Indonesia.  

Ia bukan hanya pelatih asing terlama  yang duduk di kursi panas pelatih Timnas Indonesia,--bayangkan sejak 2010 ada 12 pelatih asing yang datang dan pergi menukangi Timas Indonesia selain STY--, tapi juga berperan menentukan justru ketika iklim sepak bola tengah sangat rapuh dihajar pandemi. Kompetisi berbagai usia yang periodik dan terjadwal sebagai salah satu denyut nadi pembangunan Timnas yang kokoh tengah dihentikan federasi di bawah tekanan wabah.

Dalam suasana tanpa harapan, terutama soal  kapan pandemi bakal berakhir, kepercayaan pada Pemerintah Indonesia bisa mengatasi wabah juga terjun ke titik nadir. Dalam situasi ini  STY memutuskan kembali ke negerinya dan hanya mau melatih dari Korea.

Akibatnya, STY sempat akan dipecat. Seorang anggota exco PSSI memberi ancaman, meminta ia segera kembali ke tanah air atau dipecat. Dalam situasi kisruh ini masih tercium aroma tidak kompak STY dengan salah satu asisten pelatihnya: Indra Sjafri.

Bersyukur era kegelapan itu terlewati dan kita kini bisa dengan bangga melihat capaian yang dilakukan STY pada skuad Timnas Indonesia. Kini peringkat FIFA kita naik tajam dari nomor 175 pada 2021 menjadi nomor 147 pada 2023.

Timnas Sepak bola kita bisa bersaing di level Asia. Melihat hasil pada babak kualifikasi, saat ini kita merasa yakin menatap putaran final Piala Asia 2024 di Qatar: kita menang secara sangat meyakinkan dengan Taiwan dan Turkmenistan. 

Agaknya persoalan utama, mentalitas juara saat bertanding,  sudah relatif teratasi. Memakai jersey garuda di dada, semua pemain siap  berjibaku hidup mati di arena, meski pemain muda sekalipun.  

Pemain Timnas kita mencapai apa yang pernah dinasehatkan pelatih besar Jose Mourinho: "Bermain dengan kebanggaan membela tim nasional dan mewakili negara Anda. Jika Anda sudah memiliki itu, maka Anda akan lebih kuat dari kemampuan sebenarnya,” ujar pelatih berjuluk “the special one” pada Timnas sepak bola kita suatu kali. 

Kita pun memiliki pemain yang berstandar Asia. Ada Pratama Arhan merumput di klub Tokyo Verdy (Jepang), Asnawi bermain di Jeonnam Dragon (Korea Selatan), Elkan Baggot terikat kontrak di Ipswich Town (Inggris), Ivan Jenner berlaga di Jong FC Utrecht (Belanda), Rafael Struick berkaos klub ADO Den Haag (Belanda), Marselino Ferdinan pemain KMSK Deinze (Belgia).

Saya berani bilang, ini adalah musim semi bagi sepak bola Indonesia. Paling tidak, menurut saya, belum pernah ada masa dalam sejarah republik, ada begitu banyak pemain Timnas kita berasal dari berbagai klub di Asia dan Eropa.

Pelatih Timnas, Sin Tae-yong (STY)
Pelatih Timnas, Sin Tae-yong (STY)
Sumber :
  • TvOne - Julio Tri Saputra

 

Yang paling dibenahi oleh STY adalah pengorganisasian. STY tumbuh dalam tradisi sepak bola Korea yang menduplikasi filosofi sepak bola Jerman. Ada hubungan kerja sama yang erat di kedua negara itu dalam pembangunan fondasi sepak bola di Korea. 
Hasilnya dengan pola ini, semua pemain memiliki beban dan peluang yang sama, termasuk dalam mencetak gol. Tak heran jika seorang penjaga gawang pun diminta STY mengeksekusi tendangan penalti.  

Namun, STY tetap tak bisa menelan bulat bulat teori sepak bola dari negeri manapun, karena yang menjalankan semuanya di lapangan hijau tetap pemain. Ia tetaplah seorang sutradara yang tak ikut bermain di antara sebelas pemain di lapangan hijau.

Barangkali karena itu ia di Indonesia belajar lebih “manusiawi” dalam melatih daripada  ketika menangani Timnas Korea Selatan. Ia kini bisa santai tertawa tawa dengan pemain yang mulai berani menggodanya. Ia mengejar Marselino Ferdinan yang teriak “bulgogi-bulgogi” ketika tengah merayakan kemenangan.

Dalam video yang lain ia menjewer pemainnya yang langsung meninggalkan ruang jumpa pers tanpa memberi hormat pawa pewarta. Ia juga nampak memijat kaki Pratama Arhan yang tertawa tawa menggoda sang pelatih. “Ya..ya..ya,” hanya itu yang diucapkan oleh STY setiap digoda oleh pemain pemain mudanya.

Padahal, ia semula terlihat depresi dengan tradisi yang harus ia hadapi di negeri barunya: suasana santai, bermain main selalu. Sesama pemain selalu bercanda sejak di dalam bus hingga ruang ganti pemain. Ritual memakai jersey hingga sepatu yang harus memerlukan waktu lebih lama, sehingga selalu ada pemain yang terlambat masuk ke arena pertandingan.

Shin Tae-yong sampaikan pesan terakhir usai dipecat dari Timnas Indonesia
Shin Tae-yong sampaikan pesan terakhir usai dipecat dari Timnas Indonesia
Sumber :
  • PSSI

 

Apalagi sebagai pelatih tiba tiba ia mengurus hampir seluruh detil pembangunan skuad. Ia misalnya tak hanya berurusan dengan strategi menghadapi lawan dalam waktu 2x45 menit saja, tetapi juga sibuk membengun fondasi kekuatan fisik, asupan gizi, mentalitas, hingga hubungan personal.

Saya ingat keluhan STY soal kesukaan pemain Indonesia yang harus segera dikurangi: makan gorengan. Bayangkan, seorang pelatih Timnas bahkan harus intervensi pada hal elementer semacam melarang makan gorengan menunjukan betapa yang harus ia lakukan adalah sejenis revolusi mental, perubahan mendasar dari dalam yang dilakukan secara cepat dan terstruktur.

Saya kira yang cukup menentukan dari kesuksesan STY membesut Timnas Indonesia adalah faktor penerimaan pemain. Terlihat hubungan yang karib melampaui peran pelatih-pemain tak hanya saat di lapangan hijau, tetapi hingga ke seharian. Ini semua terjadi dengan halus karena “penaklukan budaya”: masyarakat Indonesia sangat menerima apapun yang berasal dari Korea Selatan. Ini juga diakui oleh STY dan jadi alasan menerima tawaran PSSI.

Namun, di luar itu semua, dukungan nothing to lose dari eks Ketua Umum PSSI Mochamad Irawan, saat semua capaian masih berupa mimpi mimpi di langit perlu dicatat dengan tinta tebal. Saya kira dialah yang meletakan dasar dasar hubungan kerja yang sehat di federasi. Hubungan kemanusiaan yang setara, saling memberi menerima. Asah, asih, asuh. Kata kata yang selalu Iwan Bule kutip. Sangat bisa dipahami jika STY bahkan sampai menyatakan akan ikut mundur juga ketua federasi mundur.

Meski pada akhirnya “revolusi” harus memakan anaknya sendiri, ia harus terjungkal dari kursi Ketua Umum PSSI, tapi saya kira kini ia bisa melewatinya dengan tersenyum.

(Ecep Suwardaniyasa Muslimin)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Sambut IBL 2025, Aninditha Bakrie Pastikan Pelita Jaya Pindah Kandang ke GOR Soemantri Brodjonegoro

Sambut IBL 2025, Aninditha Bakrie Pastikan Pelita Jaya Pindah Kandang ke GOR Soemantri Brodjonegoro

Komisaris Pelita Jaya Basketball, Aninditha Bakrie memastikan bahwa GOR Soemantri Brodjonegoro menjadi kandang utama Pelita Jaya di IBL 2025, Kamis (9/1/2025).
Polisi Ringkus Seorang Pria Pelaku Kasus Jual Beli Konten Pornografi di Bekasi, Amankan Ribuan Gambar dan Video Asusila

Polisi Ringkus Seorang Pria Pelaku Kasus Jual Beli Konten Pornografi di Bekasi, Amankan Ribuan Gambar dan Video Asusila

Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus jual beli konten video pornografi melalui aplikasi Telegram.
Heboh Remaja Perempuan di Garut Dilecehkan Kakak Kelas Pakai Terong, Polisi Beberkan Kronologinya

Heboh Remaja Perempuan di Garut Dilecehkan Kakak Kelas Pakai Terong, Polisi Beberkan Kronologinya

Kasus bocah perempuan asal Garut, Jawa Barat, yang disodok terong di kelaminnya hingga mengalami infeksi, kini masuk dalam tahap penyidikan polisi. 
Singgung Pemain Lokal, Eks Pelatih Timnas Indonesia Ungkap Harapannya untuk Patrick Kluivert

Singgung Pemain Lokal, Eks Pelatih Timnas Indonesia Ungkap Harapannya untuk Patrick Kluivert

Eks pelatih Timnas Indonesia, Pieter Huistra, membeberkan sisi positif dari kedatangan Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong pada Rabu (8/1/2025).
PSS Lepas dari Ban FIFA, Langsung Umumkan Pemain Asing Anyar 

PSS Lepas dari Ban FIFA, Langsung Umumkan Pemain Asing Anyar 

Sebelumnya, PSS mendapatkan sanksi ban FIFA dengan tak diizinkan untuk melakukan transfer pemain dalam tiga periode. 
Luhut: Kepatuhan Pajak Indonesia Rendah!

Luhut: Kepatuhan Pajak Indonesia Rendah!

“Contohnya, dari 100 juta lebih mobil dan motor, yang bayar pajak cuma 50 persen. Jadi, kepatuhan kita itu sangat rendah,” kata Luhut
Trending
Sebelum STY Dipecat PSSI, Istri Shin Tae-yong Pernah Bilang Kalau Erick Thohir Itu Manusia yang... 

Sebelum STY Dipecat PSSI, Istri Shin Tae-yong Pernah Bilang Kalau Erick Thohir Itu Manusia yang... 

Jauh sebelum STY dipecat oleh PSSI, istri Shin Tae-yong (Cha Young-ju) pernah menyebut Erick Thohir itu manusia yang seperti ini. Simak selengkapnya.
Coach Justin Tak Mau Tutupi Soal Patrick Kluivert, Jangan Kaget saat Timnas Indonesia Lawan Australia Nanti...

Coach Justin Tak Mau Tutupi Soal Patrick Kluivert, Jangan Kaget saat Timnas Indonesia Lawan Australia Nanti...

Coach Justin bicara soal sosok Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong, apa yang akan terjadi saat Timnas lawan Australia?
Shin Tae-yong Direkrut PSIS Semarang setelah Dipecat PSSI? Putra Sulung STY Bilang Kalau Ayahnya Itu Justru akan…

Shin Tae-yong Direkrut PSIS Semarang setelah Dipecat PSSI? Putra Sulung STY Bilang Kalau Ayahnya Itu Justru akan…

Video CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi ingin merekrut Shin Tae-yong, usai dipecat PSSI viral di media sosial. Di sisi lain putra STY bilang kalau ayahnya akan…
Mees Hilgers Akhirnya Buka Suara soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia: Berhenti Sebarkan Kabar Bohong!

Mees Hilgers Akhirnya Buka Suara soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia: Berhenti Sebarkan Kabar Bohong!

Mees Hilgers akhirnya buka suara soal pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia setelah bungkam sejak sang pelatih dibebastugaskan pada Senin (6/1/2025).
Akhirnya Mulai Jujur, Coach Justin Bicara Realistis soal Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Katanya...

Akhirnya Mulai Jujur, Coach Justin Bicara Realistis soal Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Katanya...

Coach justin kini mulai jujur dan bicara realistis soal peluang Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026, tak disangka begini katanya.
Jadwal Liga Voli Korea: Hari Ini Lee So-young Coba Tendang Megawati Hangestri dan Red Sparks dari Papan Atas

Jadwal Liga Voli Korea: Hari Ini Lee So-young Coba Tendang Megawati Hangestri dan Red Sparks dari Papan Atas

Jadwal Liga Voli Korea 2024-2025, di mana Lee So-young coba tending Megawati Hangestri dan skuad Red Sparks dari posisi papan atas klasemen, Kamis (9/1/2025).
Kesaksian TikTokers yang Satu Pesawat dengan Shin Tae-yong saat Pulang ke Korea Selatan, Banyak yang Minta...

Kesaksian TikTokers yang Satu Pesawat dengan Shin Tae-yong saat Pulang ke Korea Selatan, Banyak yang Minta...

Kesaksian seorang TikTokers yang satu pesawat dengan Shin Tae-yong saat di bandara, diduga akan pulang ke Korea Selatan, banyak yang minta Coach Shin untuk...
Selengkapnya
Viral