Jadi bukan hasil kekalahannya yang diratapi tapi pelajaran dari kekalahan itu yang paling berharga. Tak ada juara yang tak pernah kalah.
Tim yang lolos ke Piala Dunia bukanlah tim yang tak pernah jatuh. Tapi tim yang bisa bangkit setelah terjatuh!
Harus diakui mimpi sepak bola Indonesia belum pernah setinggi saat ini. Sehingga masih banyak yang belum terbiasa menyeimbangkan gestur antara mimpi, harapan, emosi dengan realita.
Saat menang dipuja hingga ke tinggi angkasa. Saat kalah dihina sedemikian rupa. Inilah yang kerap terjadi di sepak bola kita sejak masa lalu.
Apapun itu, Garuda masih ada! Memang kita kalah di Sydney, tapi peluang belum tertutup. Masih ada tiga laga sisa yang akan menentukan. Dan yang paling penting adalah laga melawan Bahrain yang tinggal hitungan hari.
Mencerca tim sendiri tentu malah akan sangat membantu Bahrain. Ingat suporter adalah pemain ke-12. Sebagai bagian dari permainan, suporter juga mesti punya paradigma bahwa selama peluit panjang belum berbunyi semua belum berakhir. Seperti judul lagu Lenny Kravitz, 'It ain't over until its over.'
Mari dukung habis skuat Garuda hingga laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kita balas hasil mengecewakan di Australia dengan kemenangan atas Bahrain di GBK! #TetapDukungGaruda
Load more