Penulis: Wartawan Sepak Bola Senior, M Nigara
BERULANG KALI, saya dan pasti kita semua harus menelan rasa kecewa yang sangat pahit. Jujur, ketika (ini bukan yang pertama) saya dan pasti kita semua, menaruh harap amat besar, kembali kandas. Rasa kecewa yang dalam, meski sekali ini, sesungguhnya (ini bukan kalimat menghibur) jalan untuk Tim Nasional Sepakbola kita, untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026, masih tetap terbuka.
Perasaan itu muncul ketika Jay Noah Idzes atau akrab (dipopulerkan Hadi 'Ahay' Gunawan, host aepak bola RCTI), Bang Ya dan kawan-kawan dipecundangi Australia 1-5 dalam laga lanjutan Pra-Piala Dunia, Grup C, di Stadion Football Sydney, Ausralia, Kamis (20/3/25) sore WIB.
Sekali lagi, meski kita kecewa, sangat mungkin marah, tapi, jalan masih tetap terbuka, walaupun saat ini menjadi sangat terjal. Dari setiap grup Kualifikasi Piala Dunia, Meksiko, Amerika, dan Kanada 2026, juara dan runner up yang langsung lolos.
Sementara, peringkat 3 dan 4, harus menghadapi laga berikutnya. Yang membuat jalan semakin terjal, lawan yang dihadapi dari Benua lain, salah satunya Afrika.
Timnas U-23 kita sempat menghadapi suasana seperti itu, saat babak play off menuju Olimpiade Paris 2024 yang lalu. Kita kalah 0-1 dari Guinea, wakil Afrika, di INF Clairefontaine, Prancis. Ini menjadi kegagalan kita kedua menuju Olimpiade.
Iswadi Idris dan kawan-kawan, tahun 1975, juga gagal ke Olimpiade Montreal 1976, setelah di laga penentuan kalah dalam adu-penalti melawan Korea Utara, di Stadion Gelora Senayan (GBK).
Load more