Jakarta - Publik tercengang saat tersiar data mengenai besarnya aliran dana yang masuk ke kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Ya, dananya cukup fantastis. Dalam dokumen yang diterima tim tvOne beberapa waktu lalu, terinci jelas bahwa beberapa yayasan dan perusahaan telah memberikan sejumlah uang kepada Jamaah Islamiyah (JI).
Dana tersebut diduga untuk mendukung aksi terorisme. Hasil dari pengumpulan uang yang digunakan untuk pendanaan JI diperkirakan mencapai Rp20,3 Miliar. Disebutkan, Yayasan Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (BM ABA), PT. Samudera Jasa Amanah (SJA) dan PT. Sajira Mahardika memberikan dana untuk JI.
Selain lembaga itu, disebutkan pula kontribusi Syam Organizer yang memberikan uang kepada JI sebesar Rp1,9 Miliar.
Diketahui, Syam Organizer berdiri pada tahun 2013. Dalam website resminya disebutkan bahwa lembaga ini awalnya adalah sebuah event organizer yang mengadakan roadshow tabligh akbar untuk mengabarkan kondisi umat Islam yang sedang terdzolimi di seluruh belahan dunia. Kemudian lembaga ini berkembang menjadi satu lembaga kemanusiaan internasional yang fokus membantu korban bencana kemanusiaan di Negeri Syam.
Dalam sebuah sesi wawancara eksklusif jurnalis tvonenews.com Prima Alverina dengan Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengungkap sepak terjang Syam Organizer bagi JI.
Berikut ini wawancara lengkapnya:
Tanya : Syam Organiser disebut telah memberikan uang kepada JI sebesar Rp1,9 Miliar. Sepak terjang Syam seperti apa sampai-sampai dikaitkan dengan aktivitas terorisme?
Jawab : Awal terungkapnya sebagai entitas yang dibuat JI dari pemeriksaan pimpinan tahun 2017. Dari situ kita mendapati adanya aktivitas teroris, seperti, mengirimkan orang ke Suriah. Mendukung kombatan di Suriah. Kemudian memperlebar jaringannya, membangun dan mengembangan network baru, yang kita sebut FTF, ini sebagai pelarian. Ini masuk konteks pendanaan, dikasih jaminan kesejahteraan. Bahkan dulu saat ditangkap, keluarganya akan diamankan, dijamin, dikirimin duit jaga.
Tanya : Syam punya 29 kantor cabang, apa ini akan digeledah seluruhnya?
Jawab : Pasti. Semua struktur mereka akan kita kupas. Dengan berhentinya kegiatan mereka petugas kita juga terus mengamati.
Tanya : Syam Organiser menyandang predikat audit keuangan Wajar Tanpa Pengecualian tahun 2018-2019. Predikat ini dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik Independen, bagaimana tanggapan anda?
Jawab : Predikat ini karena ada syarat tertentu. Kita tidak melihat konteks uang masuk keluar neracanya bersih. Ini terkait atau tidak, mungkin dari pihak pemeriksa dari lembaga keuangan berbeda memeriksanya dengan yang kami periksa. Mungkin bukti-bukti kwitansi dan lampiran lengkap dalam belanjanya dia. Konteks Densus, ini dananya mereka habiskan kemana? Ternyata dana itu digunakan untuk mengirim orang ke Suriah.
Tanya : Lalu perkembangan selanjutnya?
Jawab : Semuanya bagian sedang berjalan. Penyelidikan, informasi dari tersangka sebelumnya, sekarang sudah sampai penegakan hukum dan pimpinannya. Akan kita kembangkan, siapa lagi yang menerima, kemana lagi dananya, Ini masih dalam proses. Contoh pemeriksaan firmansyah, Itu sudah disampaikan dan sedang didalami oleh penyidik kita. Nama-nama orang yang bersangkutan, nama-nama orang yang kembali, siapa saja yang masih dalam persembunyiannya. Tidak bisa dijawab dalam satu persatu terpisah, karena endingnya tidak bisa begitu. Ini akan merembet ke yang lainnya. Sekarang kita akan terus gali dari dokumen yang kita dapat.
Tanya : Website Syam Organizer masih ada?
Jawab : Soal Website, saya coba tanyakan penyidiknya dan yang ditemukan itu webnya berbeda-beda. Mungkin kalau masih ditemukan itu berbeda-beda, karena aturan hukum dengan transaksi elektroniknya berbeda. Yang di web dari upload dokumen, dan ini udah ditangan penyidik, nanti akan saya sampaikan ke penyidik apa yang dilakukan terhadap webnya ini. (mii/ito)
Load more