tvOnenews.com - Lechia Gdanks dipastikan terdegradasi dari kompetisi teratas Liga Polandia, setelah kalah dari Zaglebie Lubin. Padahal mantan klub Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman ini sempat menjadi tim papan atas dalam satu dekade terakhir.
Egy Maulana Vikri didatangkan Lechia Gdanks pada tahun 2018 lalu. Klub asal Polandia itu sempat menjadi topik hangat di Indonesia setelah merekrut wonderkid terbaik Timnas Indonesia itu.
Saat itu nama Egy Maulana mulai menjadi sorotan sejak bermain di Timnas Indonesia U-19 yang di nahkodai Indra Sjafri.
Pada perhelatan di Piala AFF U-19 2017 yang lalu alumni dari SKO Ragunan itu meraih top skor dengan mengemas 8 gol.
Berbekal penampilannya yanng menawan itu Egy dirumorkan mendapatkan beberapa tawaran dari banyak klub besar luar negeri.
Namun pada akhirnya pemain kelahiran Medan itu lebih memilih Lechia Gdanks. Alasannya sang pemain lebih percaya dengan proyek klub yang bisa membuatnya berkembang.
Egy diikat kontrak selama tiga tahun dengan opsi perpanjangan selama dua tahun.
Nama Lechia Gdanks lantas meningkat drastis, berkat kedatangannya. Pecinta sepak bola Indonesia berbondong-bondong mengikuti Instagram klub tersebut.
Followers Instagram yang sebelumnya hanya 26.000 tiba-tiba meningkat menjadi 300.000.
Hal itu membuat Lechia Gdanks menjadi klub terpopuler mengalahkan Legia Warszawa yang followers-nya berada di angka 174.000. Padahal Warszawa adalah salah satu klub paling berprestasi di Ekstraklasa.
Setelahnya Lechia Gdanks juga sukses mendapatkan sponsor dari Paytren perusahaan asal Indonesia milik Yusuf Mansur. Logo Paytren pun terpampang di jersey Lechia pada musim 2018/2019 hingga 2021/2022.
Paytren juga masuk sebagai investor di Lechia Gdanks dengan porsi saham 10 persen setelah membelinya dengan angka 41,2 miliar rupiah.
Setelah sukses dengan Egy Maulana, skuad Budowlani kembali mendatangkan pemain Indonesia yang lain.
Di musim panas 2022 mereka mendatangkan Witan Sulaeman dari Radnik Surdulica secara bebas transfer.
Kedatangannya sempat mendapatkan sindiran dari media Polandia Interia Sport menurut media tersebut skuad Biało-Zieloni cuma merekrut Witan demi meningkatkan popularitas. Sebab di klub sebelumnya Witan jarang mendapatkan menit bermain.
Dugaan itu juga seakan terbukti saat keduanya meninggalkan Lechia Gdanks di musim 2021/2022 lalu.
Hingga kini follower Lechia Gdanks terus menurun dan sekarang sudah berada di angka 228.000 pengikut.
Selain itu jumlah like yang sempat menembus 100.000 sekarang hanya menyentuh sekitar 1000 like saja per posting-an.
Selain itu keuangan Lechia Gdanks mengalami krisis dan ditinggal banyak pemain bintang.
Padahal saat kedatangan Egy dan Witan Lechia Gdanks berhasil memenangkan piala Liga Polandia musim 2019/2020.
Anehnya sekarang mereka justru mengalami krisis finansial, penyebabnya memang tidak dijelaskan secara detail tapi yang jelas pada pertengahan 2021 skuad Budowlani ditinggal beberapa pemain kuncinya.
Manajemen juga terbukti tidak mampu membayarkan gaji kepada beberapa pemain.
Dengan begitu para pemain punya hak untuk memutus kontrak sesuai dengan aturan asosiasi sepak bola Polandia atau PZPN.
Egy akhirnya memutuskan untuk pergi dan pindah ke klub asal Slovakia yakni FK Senica. Begitu juga Witan Sulaeman yang diputus kontraknya pada musim panas 2022 yang lalu.
Akibatnya Lechia Gdanks harus menerima pil pahit dengan terdegradasi dari kompetisi teratas Liga Polandia.
Kepastian tersebut didapatkan setelah mereka mengalami kekalahan atas Zaglebie Lubin dengan skor 1-3. Lechia Gdansk sudah terpaut 11 poin dari Wisla Plock FC di zona aman.
Kenyataan ini cukup tragis sebab mereka sempat menjadi klub papan atas dan finish di empat besar dalam empat musim terakhir.
Selain itu ini menjadi yang pertama kalinya bagi Lechia Gdanks untuk turun kasta setelah 15 tahun bermain di kompetisi teratas Liga Polandia.
Lechia Gdansk sempat hampir terdegradasi di tahun 2018 yang lalu. Namun kedatangan Egy Maulana Vikri, membuat Lechia Gdanks berhasil lolos setelah finish di posisi kelima klasemen akhir play off liga Polandia.
Load more