tvOnenews.com - Mantan Pelatih Persija Jakarta dan juga Borneo FC, Iwan Setiawan, dikenal sebagai salah satu sosok pelatih yang kontroversial karena sering mengeluarkan pernyataan yang kontroversi.
Iwan Setiawan diketahui kerap memberikan statement dan juga kritik-kritik pedas saat menjadi pelatih.
Akibatnya, kini Iwan Setiawan mendapatkan cap sebagai sosok pelatih 'Si Mulut Besar' akibat berbagai komentarnya.
Iwan menjadi sosok pelatih yang kerap melayangkan Psywar dimana hal tersebut merupakan sebuah hal yang tidak lazim di dunia sepakbola Indonesia.
Beberapa kontroversi Iwan Setiawan yang sempat menjadi pembicaraan publik adalah ketika ia terlibat konflik dengan Suporter Persib Bandung.
Dimana pada tahun 2015 Iwan Setiawan mendapat hujatan dari warganet akibat mulut besarnya.
Pasalnya ia sempat melayangkan Psywar pada Persib Bandung sebelum laga semifinal
Piala Presiden.
Ia Mengatakan kalau Persib Bandung hanya senang mengumpulkan pemain bintang dan Djajang Nurjaman pelatih Persib saat itu tak matang urusan strategi. Bahkan, juara Liga yang diraih Persib Bandung 2014 penuh kontroversi.
"Dari kacamata saya sebagai seorang pelatih, malah gelar juara ISL 2014 milik Persib itu agak aneh, saat semifinal melawan Arema 3 pemain Arema Gustavo Lopez, Ahmad Bustomi dan Alberto Goncalves diganti saat permainan sedang sengit padahal tidak ada cedera," kata Iwan Setiawan.
Bukan cuma itu saat menukangi Persebaya Surabaya musim 2017, Iwan Setiawan juga sempat terlibat konflik dengan Bonek Mania.
Kala itu Persebaya yang takluk dari Martapura FC dengan skor 1-2 puluhan Bonek Mania menunggu di luar Stadion dan berteriak Iwan out.
Iwan yang emosi, berusaha untuk menghampiri Boek tapi ditahan oleh pihak manajemen dan juga pemain Bajul Ijo.
Bukan hanya itu, Iwan Setiawan terlihat mengacungkan jari tengah ke kerumunan Bonek dan membuat Bonek Mania semakin emosi dan berusaha untuk masuk kedalam bus.
Hadir ke kanal Youtube sport 77 Iwan Setiawan pun buka suara terkait kebiasaannya yang suka mengkritik dan juga Psywar.
Dirinya mengatakan kalau semua yang ia lakukan dan sampaikan sebenarnya memiliki data yag sangat kuat namun ia berada di lingkungan yang tidak tepat.
"Sebenarnya saya bilang, apa yang saya sampaikan itu sebenarnya punya punya data yang kuat. Tapi barangkali saya hidup di tempat yang tidak tepat," kata Iwan Setiawan.
"Saya ada di Atmosfer sepak bola yang yang tidak tepat sehingga apa yang saya sampaikan kadang-kadang belum sampai ke mereka, jadi banyak kontroversi. Yang saya
sampaikan itu adalah kebenaran tapi akhirnya jadi kontroversi.
Terkait konfliknya dengan suporter Persib Bandung Iwan mengatakan kalau pada saat itu ia melihat Persib Bandung bukanlah tim yang bagus secara organisasi.
"Pada saat itu Persib ini tim yang bagus kalau dilihat dari luar,dengan pemain-pemain bintang, tapi secara organisasi saya tidak melihat Persib ini tim yang hebat," kata Iwan Setiawan.
"Saya bilang besok saya akan kalahkan Persib saya dibully padahal Persib memang kalah pada saat itu saya pegang Borneo kalahkan Persib kalah 3-2," sambungnya.
Bukan hanya itu, Iwan Setiawan juga mengklarifikasi konfliknya dengan Bonek Mania saat dirinya menukangi Persebaya Surabaya.
"Baru pertandingan pertama waktu itu draw saya dihujat bahkan salah satu pimpinan suporter turun ke bawah udah mau baku pukul sama kita, sampai pemain pegang saya. Nah ada apa ini padahal masih draw tidak kalah dah akhirnya pertandingan kedua memuncak di main di Kalimantan lawan Martapura," jelasnya.
"Saat itu, Bonek Mania ikut ke sana menit ke-80 kami masih menang Persebaya masih menang 1-0, ini wasit luar biasa gilanya sampai akhirnya kalian boleh lihat viral ada wasit yang di pertandingan itu, ada orang dari luar misterius yang ngatur apa jari kasih supaya pertandingan dibikin lebih lama sama wasit," lanjutnya.
Pada saat itu,Iwan Setiawan mengatakan kalau pihak Persebaya sendiri nyeadari kalau mereka dicurangi oleh pengadil lapangan bahkan sejumlah Bonek pun merasa dicurangi oleh wasit.
"Bonek marah sama wasit tapi yang lucunya dia marah sama saya juga karena memang di medianya itu udah Iwan out, padahal masih masih satu pertandingan terus akhirnya saya konflik sama Bonek," jelasnya.
"Saat itu padahal saya sebenarnya tidak puas pada oknum-oknum yang saat itu petinggi-petingginya Bonek yang saya tahu orang-orangnya berdiri di muka mobil saya," lanjutnya.
"Yang saya tahu ini orang ngomong sama saya baik-baik tapi ternyata dia orang yang di belakang layarnya jadi provokator saya marah sama dia saya bilang kita berkelahi di Surabaya. Sampai akhirnya yang yang viral saya kasih jari tengah itu padahal oknum tapi digoreng di medianya mereka seolah-olah saya gak suka Bonek, padahal bukan Boneknya tapi oknum," tutupnya. (akg)
Load more