tvOnenews.com - Timnas Jepang memberi kejutan dengan kemenangan 1-4 dalam laga ujicoba melawan Jerman pada Minggu (10/9/2023).
Kemenangan Timnas Jepang ini perlu dicermati secara serius karena menjadi prestasi bagi tim tersebut karena menang di kandang Jerman, juga catatan penting bagi Indonesia karena merupakan pesaing di Piala Asia 2023 mendatang.
Keberhasilan Jepang menggilas Jerman tak lepas dari kecerdikan sang pelatih, Hajime Moriyasu dalam membangun strategi terbaik.
Ternyata, ada kemiripan antara pelatih Jepang dengan Shin Tae-yong yang dapat membuat Indonesia makin ditakuti di Piala Asia 2023 nanti.
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Tommy Desky, berikut ulasan tentang kemiripan strategi yang diterapkan pelatih Jepang dan Shin Tae-yong.
Skuad Jepang yang berhasil mengalahkan Jerman dalam laga ujicoba kemarin kurang lebih juga akan dipakai pada Piala Asia 2023.
Sehingga penting untuk mengetahui peta kekuatan Jepang karena dalam Piala Asia 2023 akan menjadi salah satu lawan Indonesia.
Dalam pertandingan melawan Jerman, Hajime Moriyasu banyak melakukan dinamika pada formasi serta strategi timnya.
Hal ini dimaksudkan untuk mengimbangi permainan lawan sehingga setiap gerak pemain Jerman bisa dijaga dengan baik.
Pemain Jepang juga kerap melakukan pressing sehingga menyulitkan pemain Jerman untuk mengembangkan serangan.
Keberhasilan Jepang menutup peluang lawan jelas membuat pemain Jerman sampai merasakan frustasi dan kekesalan, tak terkecuali sang penjaga gawang, Ter Stegen yang sampai mengungkapkan kekesalannya usai pertandingan.
Yang tak kalah menarik perhatian adalah bagaimana pelatih Jepang menerapkan formasi serta strategi yang begitu dinamis.
Pada babak pertama, Hajime Moriyasu menerapkan formasi 4-4-2.
Kemudian masuk babak kedua, pelatih Jepang mengubah formasi menjadi 5-4-1, Mitoma ditarik ke sektor belakang untuk ikut menjaga pertahanan, sementara Kamada digeser untuk mengisi kekosongan posisi Mitoma.
Satu hal penting yang harus dicatat adalah keberhasilan Hajime Moriyasu sebagai pelatih untuk mengendalikan keegoisan pemain.
Sejatinya, ketika ada pemain yang sudah bersinar maka ada kecenderungan pemain tersebut memiliki keegoisan tinggi dan ingin tampil mencolok.
Misalnya Mitoma, seorang pemain yang sedang bersinar karirnya mau menuruti perintah pelatih untuk turun ke belakang membantu pertahanan sesuai arah pelatih.
Ketika ingin bertahan maka Shin Tae-yong menggunakan 5 bek, sementara ketika menyerang ia mengerahkan 4 bek, sama seperti yang dilakukan pelatih Jepang.
Dalam sesi konferensi press, Shin Tae-yong sendiri menegaskan bahwa dirinya menggunakan 4 bek dalam pola menyerang.
Taktik Shin Tae-yong ini terbukti berhasil mencegah penyerang Turkmenistan untuk membuat peluang tendangan ke gawang Timnas Indonesia.
Inilah pentingnya mengamati penerapan formasi yang dinamis di lapangan, sama seperti yang dilakukan pelatih Jepang dan Shin Tae-yong.
Para pemain Timnas Indonesia pun nampaknya sudah terbiasa dengan dinamisnya formasi serta strategi yang diterapkan oleh Shin Tae-yong di lapangan.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more