Timnas Indonesia Harus Makin Waspada dengan Jepang, Ternyata ini Rahasia Samurai Biru Performa Sangar di Level Internasional, Jerman Saja Babak Belur

tvOnenews.com - Timnas Jepang mulai diperbincangkan bisa menjadi raksasa dunia setelah mengguncang piala dunia 2022 silam.

Pasalnya, Tim Squad Samurai Biru tersebut terbukti mampu melibas Timnas Jerman dan Spanyol di ajang piala dunia 2022 silam pada Klasemen Grup E.

Kehebatan Timnas Jepang tak ayal dari peran federasi mereka yang dapat mengelola sistem sepak bola dengan baik.

Bahkan sistem ini sudah disusun sejak 1992 silam dengan goals menjadi juara piala dunia tahun 2092. Namun banyak pihak yang menganggap prestasi tersebut adalah hasil curang. 

Salah satunya terjadi pada laga melawan Spanyol saat gol kedua dianggap tidak sah karena saat itu bola sudah dianggap keluar garis terlebih dahulu.

Namun diluar itu, ada banyak hal yang dipuji soal Jepang karena memiliki tingkat kedisiplinan tinggi, terstruktur, memahami permainan, dan eksekusi yang baik di lapangan hijau.

Jepang juga berhasil menorehkan prestasi dengan lolos kualifikasi piala dunia 2018 dan 2022 setelah enam kali absen. 

Timnas Jepang perlahan mulai bangkit saat piala dunia 2018 lalu, saat mereka berhasil menjadi runner Up di Grup H, diatas Timnas Senegal.

Meski Jepang sempat terseok karena hanya meraih satu kemenangan, satu seri, dan satu kekalahan. Pada kompetisi tersebut Jepang behasil membalas dendam dengan mengalahkan Timnas Kolombia. 

Sebab saat piala dunia 2014 lalu mereka sempat kalah telak oleh Kolombia dengan skor 4-1.

_{Tangkapan Layar Timnas Jepang. Source: istockphoto}

Prestasi Timnas Jepang tahun 2018 mulai membaik dibanding tahun 2014 silam karena Jepang berhasil lolos ke perempat final untuk pertama kalinya.

Akan tetapi langkah mereka harus terhenti karena di comeback secara menyakitkan oleh Timnas Belgia. Kedua tim saat itu sudah saling menyerang sejak babak pertama, meski tanpa gol.

Memasuki babak kedua, Timnas Jepang langsung mencetak dua gol lewat Genki Haraguchi dan Takashi Inui. 

Namun Belgia tidak tinggal diam, mereka membalas dua gol tersebut untuk menyamakan skor dan mengalahkan Jepang.

"Saya sangat sakit hari atas kekalahan ini," Akira Nishini, Pelatih Timnas Jepang.

Jepang juga memiliki misi besar 100 tahun yang sudah diproyeksikan oleh JFA dengan rencana membangun J League 100 Years Vision yang sudah digagas sejak 1992.

Dalam salah satu gagasannya JFA memiliki ambisi untuk membawa Jepang menjadi raksasa sepak bola dunia.

(udn)

Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.